Usai Video Camat Ciledug Minta Maaf, Istri Relawan yang Dibentak Angkat Bicara

7 Januari 2020, 07:29 WIB
VIRAL video diduga oknum pejabat bentak warga terkena banjir di Perumahan Wisma Tajur Tangerang RW 07, Jumat 3 Januari 2020 /

PIKIRAN RAKYAT - Sebelumnya, viral video seorang Camat Ciledug yang membentak seorang relawan banjir di Perumahan Wisma Tajur RW 07, Tangerang.

Camat Ciledug bernama Syarifudin diduga marah karena merasa tanggung jawabnya dilangkahi dan bantuan logistik untuk korban banjir diatur oleh seorang relawan.

Diketahui nama relawan tersebut adalah Rajab, meskipun bukan warga yang tinggal di komplek tersebut, namun ia dengan sigap membantu RT dan RW setempat untuk menyalurkan bantuan.

Ia mengkoordinir pemasangan jalur tambang untuk mempermudah bantuan logistik serta mengevakuasi warga tanpa perlu bantuan perahu karet.

Baca Juga: Mulai Juni 2020, Pemprov DKI Jakarta Larang Pengunaan Kantong Plastik

Pemuda tersebut membawa kertas berisi data warga yang belum menerima bantuan dan perlu mendapatkan evakuasi.

Namun, tiba-tiba datang seorang camat yang langsung membentaknya. Kejadian tersebut jadi tontonan warga, Rajab yang mulai sedikit tersulut emosinya, ditenangkan oleh sang istri dengan mengelus dadanya.

Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari akun Twitter @RereArlita yang merupakan istri dari Rajab, wanita tersebut akhirnya angkat bicara soal peristiwa yang menimpa suaminya.

Melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya, Rere bicara terkait video viral sang Suami yang mendapatkan perlakuan tak menyenangkan dari Syarifudin tersebut.

"Dear, bapak camat yang terhormat. Saya selaku istri dari Relawan yang anda maki-maki, memohon maaf karena kami memutuskan mengangkat senjata dan melakukan perlawanan," tulis Rere dalam akun Twitternya.

Ia menyangkan perlakuan Syarifudin yang langsung membentak sang suami yang berusaha membantu warga komplek tersebut.

"SOP dalam menanani bencana itu seperti apa sih pak? Bagian mana yang dilanggar oleh relawan tersebut?

"Perangkat RT dan RW ada bersama dia loh saat itu. Harus ijin sampai mana untuk menanggulangi bencana. Korban bencana harus dibantu secepat mungkin selama memungkinkan, bukan?" lanjut Rere.

Baca Juga: Proses Penghitungan Baru 50 Persen, Kerugian akibat Banjir di Depok Sudah Capai Rp 9 Miliar

Ia menganggap apa yang dilakukan Syarifudin bermaksud baik dengan cara menegur, namun tanpa harus memaki-maki sang suami.

Rere berharap perlakuan Syarifudin bisa lebih menghargai kinerja sang suami dan perangkat komplek lainnya.

"Bisa kan menghampiri relawan tersebut dan bilan, 'Terimakasih mas atas bantuannya. Terimakasih sudah mendata warga kami yang butuh evakuasi.

"Tapi sini biar kami yang ambil alih karena sudah menjadi tanggung jawab. Sekali lagi terimakasih telah meringankan kerja kami'," lanjut Rere.

Baca Juga: 800 Siswa Dapatkan Bimbel Online Gratis dari Pemkab Banyuwangi

Cuitan Rere yang diunggah 6 Januari kemarin mendapat banyak dukungan dari para pengguna Twitter lain dengan mendoakan dirinya dan sang suami bisa bahagia.

"Mbak, sampaikan salam buat suami tercinta. Jangan pernah berhenti berbuat baik untuk negeri ini ya mbak," tulis pemilik akun Twitter @perwiramandiri.

"Aku bantu doa ya ka. Semoga kakak dapatkan keadilan dan orang yang sudah perlakukan suami kakak mendapatkan hukuman. Semangat kak," tulis pemilik akun Twitter @PutryCatlovers.

Melalui pantaun Pikiran-Rakyat.com, belum diketahui pasti apakah Rere akan menempuh jalur hukum atau hanya sekadar mencurahkan isi hatinya saja.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler