Ridwan Kamil Jelaskan Istilah ‘Orang Sunda Dilarang Menikahi Orang Jawa’, Singgung Perang Bubat

10 Desember 2021, 07:51 WIB
Ridwan Kamil dan Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan soal istilah atau mitos orang Sunda dilarang menikah dengan orang Jawa.* /Muhamad Bagja/PR Bekasi

PR TASIKMALAYA - Ridwan Kamil menjelaskan mengenai istilah yang berkaitan dengan orang Sunda dan Jawa.

Ridwan Kamil merasa banyak yang menafsirkan peristiwa Perang Bubat secara multitafsir, yang mengakibatkan timbulnya mitos tertentu.

Ridwan Kamil juga menyoroti soal istilah orang Sunda atau gadis Sunda, yang disebut dilarang menikahi orang Jawa atau lelaki Jawa.

Hal itu disampaikan Ridwan Kamil bersama Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengkubuwono X, yang sepakat untuk terus membangun persatuan.

Baca Juga: Rizky Billar Buka-bukaan soal Perbedaan dengan Lesti Kejora: Itu yang Menarik

Salah satunya adalah melalui narasi perdamaian di tengah bisingnya ruang informasi bangsa di tengah pertengkaran di level elit dan akar rumput.

Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa dirinya dan Sri Sultan Hamengkubuwono X, telah saling berkunjung untuk membangun narasi perdamaian terutama antara orang Sunda dan Jawa.

“Kami saling kunjung mengunjungi, kami datang ke Jogja minggu lalu dan Sri Sultan datang ke Bandung minggu ini,” ujar Ridwan Kamil dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari postingan akun @ridwankamil pada 9 Desember 2021.

Gubernur Jawa Barat itu menjelaskan bahwa dengan Sri Sultan Hamengkubuwono X telah saling muhibah kesenian dan kebudayaan.

Baca Juga: Lakukan Langkah-langkah Berikut untuk Melihat Data Penerima BLT Khusus Anak Sekolah!

“Saya menjadi supir tamu istimewa ini, menggunakan mobil listrik keliling Bandung, karena banyak yang tidak tahu, bahwa Sri Sultan dulu ngapel pacarannya dengan Ratu Hemas itu di Bandung,” kata Ridwan Kamil.

Ketika berkeliling,  Sri Sultan Hamengkubuwono X terus bernostalgia saat dirinya bersama Ratu Hemas menghabiskan waktu di Bandung.

Ridwan Kamil mengungkapkan bahwa di Jogja ada jalan yang bernama Padjajaran dan Siliwangi.

“Di Jogja ada nama jalan namanya Jalan Padjajaran ini menandakan di tanah Jawa jalan Padjajaran dan Siliwangi sebagai salah satu simbol perdamaian yang sudah hadir,” ucapnya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Sering Diberi Krisdayanti Kopi Ketika Kecil, Istri Raul Lemos Ungkap Sebabnya

Ridwan Kamil dan Sri Sultan Hamengkubuwono X menjelaskan soal istilah atau mitos orang Sunda dilarang menikah dengan orang Jawa.* Tangkapan layar Instagram @ridwankamil

Baca Juga: Prediksi Mallorca vs Celta Vigo di La Liga 11 Desember 2021, Tuan Rumah Manfaatkan Tren Positif

“Dan di Jawa Barat yaitu di Kota Bandung, ada jalan namanya Hayam Wuruk dan Majapahit. Ini menunjukkan simbol perdamaian antara Jawa dan Sunda yang sempat termakan mitos dari Perang Bubat,” sambung Ridwan Kamil.

Gubernur Jawa Barat itu menekankan bahwa hadirnya jalan-jalan tersebut, secara tidak langsung menandai persahabatan orang Jawa dan Sunda yang harmonis.

Selain itu, banyak yang tidak tahu, jika Alun-alun Utara Jogjakarta memiliki salah satu pohon beringin yang bernama Wijayandaru, dimana pohon tersebut bibitnya diambil dari Keraton Padjajaran.

Tidak hanya itu, Tarian Bedhoyo Sapto ciptaan Sri Sultan HB IX, adalah terjemahan dari Serat Pajajaran yang diekspresikan dalam sendra tari keraton Jogja.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Besok, 10 Desember 2021: Capricorn Mulai Romantisme, Sagitarius Diminta Totalitas

Artinya, istilah orang Jawa tidak boleh menikahi orang Sunda itu hanya mitos, dan kesalahan dari multitafsir sejarah Perang Bubat yang sudah jauh berlalu.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Instagram @ridwankamil

Tags

Terkini

Terpopuler