PR TASIKMALAYA – Sebuah perusahaan keamanan informasi Amerika Serikat (AS) menyebutkan bahwa beberapa lembaga penelitian Jepang yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 diretas oleh Tiongkok.
Menurut keterangan CrowdStrike, sasaran serangan peretas telah dimulai sejak April lalu. Peretasan dilakukan karena adanya perlombaan kompetitif dunia dalam mengembangkan vaksin Covid-19.
Oleh karena itu, Pusat Kesiapan dan Strategi Nasional untuk Keamanan Siber pemerintah mengimbau kepada para peneliti untuk lebih meningkatkan kewaspadaan. Terutama kewaspadaan akan upaya pencurian informasi rahasia pengembangan penelitian.
Baca Juga: Mengaku Suaminya Seorang Jaksa, Wanita yang Memaki Polisi saat Razia Jadi Viral
Perusahaan Keamanan AS tidak menyebutkan lembaga penelitian mana saja yang menjadi target peretasan. Pihaknya hanya mengatakan bahwa peretasan dilakukan oleh sekelompok orang dari Tiongkok.
Peretasan tersebut dilakukan dengan cara pengiriman email yang melampirkan file yang terlihat seperti informasi virus terbaru. Namun ternyata, lampiran tersebut merupakan virus komputer yang akan meretas data.
Scott jarkoff selaku direktur CrowdStrike yang bertanggung jawab untuk kawasan Asia-Pasifik menunjukkan adanya upaya spionase yang dipimpin oleh pemerintah.
“Upaya tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengembangkan vaksin Covid-19,” jelasnya.
Baca Juga: Suka Pakai Mode Gelap Pada HP? Berikut ini 3 Manfaat Menggunakan Dark Mode Menurut Kominfo