Uni Eropa Minta Israel Buka Akses untuk Bantuan Kemanusiaan

- 3 Maret 2024, 13:45 WIB
Arsip foto - Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, 8 Desember 2023./ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa.
Arsip foto - Tempat penampungan pengungsi warga Palestina di kota Rafah, Jalur Gaza selatan, 8 Desember 2023./ANTARA/Xinhua/Rizek Abdeljawad/aa. /

PR TASIKMALAYA - Pada Sabtu waktu setempat, kepala kebijakan luar negeri blok Josep Borrell kecam Israel soal pembatasan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza.

Bahkan dalam pernyataan, Borrell tegaskan jika serangan Israel kepada warga di wilayah kantung yang terkepung itu telah dianggap tidak dapat dibenarkan.

"Kami meminta penyelidikan internasional yang tidak memihak atas tragedi ini sehingga memberi gambaran jelas mengenai peristiwa tersebut dan tanggung jawabnya,” katanya.

Dia juga mengatakan pertempuran antara Israel dan Palestina yang tidak kunjung mereda berakibat pada kekacauan dimana-mana serta distribusi bantuan kemanusiaan tidak mungkin dilakukan.

Baca Juga: Desak Sanksi Berat Israel, Menlu Palestina Minta Kerjasama Dunia

"Tanggung jawab peristiwa ini ada pada pembatasan yang diberlakukan militer Israel dan hambatan yang dilakukan oleh ekstremis kekerasan terhadap pasokan bantuan kemanusiaan,” tambah Borrell.

Sebagaimana dilansir dari ANTARA, dia juga mendesak Israel untuk kerja sama dalam membuka akses bantuan kemanusiaan tanpa hambatan dan aman di semua titik.

“Kami mengutuk pembatasan yang diberlakukan Israel terhadap masuknya bantuan kemanusiaan dan pembukaan titik penyeberangan,” kata Borrell.

Borrell mengatakan bahwa EU ikut mendesak Israel untuk hilangkan hambatan di penyeberangan Kerem Shalom dan membuka akses di utara.

Halaman:

Editor: Thytha Surya Swastika

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x