“Dengan histeria itu, dia tidak tahu harus berbuat apa. Tepat setelah itu, dia mengatakan kapal kami telah mengganggu kapal mereka di Mediterania timur tetapi tidak dapat mendokumentasikannya dan dipermalukan,” tambahnya, dikutip dari situs Reuters.
Prancis diketahui telah mendukung Yunani di Mediterania timur, bergabung dengan latihan militer dengan Italia, Yunani, dan Siprus.
Baca Juga: Satpol PP Jadi 'Mimpi Buruk' Manusia Silver, Dianggap Ganggu Ketertiban Umum
Hal itu terjadi di tengah konflik klaim Yunani-Turki atas landas kontinen di wilayah eksplorasi minyak dan gas alam.
Cavusoglu mengatakan Prancis adalah negara yang paling memprovokasi Yunani di Mediterania timur dan mendesak Paris untuk bekerja sama dengan Turki untuk mencapai stabilitas regional.
“Tidak perlu perilaku histeris seperti itu dari Prancis, itu membuat mereka terlihat menggelikan. Kami adalah dua negara anggota NATO," ujar Cavusoglu.
Baca Juga: Deklarasi KAMI di Jawa Barat Ditolak, Gatot Nurmantyo: Saya Tersenyum 100 Kali
Belum ada komentar langsung dari kantor Macron Elysee atau kementerian luar negeri Prancis atas pernyataan Cavusoglu.***