Hubungan Kedua Negara Semakin Menegang, Turki: Perang dengan Yunani Tinggal Menunggu Waktu Saja

- 6 September 2020, 20:29 WIB
Turki dan Yunani terus memanas, perang di Mediterania hanya tinggal menunggu masalah waktu saja.*
Turki dan Yunani terus memanas, perang di Mediterania hanya tinggal menunggu masalah waktu saja.* /Pixabay/

PR TASIKMALAYA - Ketua Partai Gerakan Nasional Turki, Devlet Bahçeli telah menyatakan bahwa perang dengan Yunani hanyalah masalah waktu.

“Tidak terbayangkan untuk meninggalkan kepentingan sejarah kami di Mediterania dan Aegean,” ujar Bahçeli dalam sebuah pernyataan.

Ia menekankan bahwa perang di Mediterania dan Laut Aegea adalah hanya masalah waktu saja.

Baca Juga: Sutradara Preman Pensiun Garap Video Klip OST 'Terjaring Kecewa'

“Tujuan Yunani adalah untuk datang lagi dan menduduki tanah kami dari tempat kami membuang mereka 98 tahun lalu. Kami menghadapi rencana invasi baru," tambahnya lagi.

Politisi Turki, yang merupakan sekutu partai penguasa Turki, melanjutkan bahwa mulai sekarang, sikap dan perilaku Yunani akan menentukan meningkatnya ketegangan yang akan menyebabkan perdarahan atau konfrontasi yang keji antara kedua negara tersebut.

Turki dan Yunani berselisih mengenai demarkasi perbatasan laut di Mediterania dan hak untuk mengeksplorasi sumber daya hidrokarbon di sana.

Baca Juga: Erdogan Sempat Kecam Yunani, Turki Kini Setuju untuk Dukung Agenda Pertemuan Kedua Negara

Pada hari Kamis, Ketua NATO Jens Stoltenberg mengumumkan bahwa Yunani setuju untuk memulai pembicaraan dengan Turki untuk mengurangi ketegangan, tetapi Yunani membantahnya.

Menanggapi bantahan Yunani, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu kemudian buka suara.

"Mereka (Athena) awalnya setuju (dengan diskusi tersebut) lalu mengatakan tidak. Faktanya Yunani yang berbohong dan bukan sekretaris jenderal," ujarnya, dikutip dari situs Middle East Monitor.

Baca Juga: Woolim Akan Debutkan Boyband Bernama DRIPPIN, Bertabur Alumni ProduceX101 hingga Mantan Member X1

Kemudian, Stoltenberg mengumumkan dimulainya pembicaraan antara kedua negara.

"Kami percaya bahwa ada kebutuhan untuk melakukan pembicaraan teknis tentang bagaimana mengembangkan mekanisme yang ditingkatkan untuk dekonflik," ujar Stoltenberg.

"Belum ada kesepakatan yang dicapai, tetapi pembicaraan sudah dimulai," sambungnya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Middle East Monitor


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x