Pejualan Teh di China Melesat, Potensi Omzet hingga Rp422 Triliun pada Tahun 2025

- 26 September 2023, 13:03 WIB
Ilustrasi teh.
Ilustrasi teh. /Pixabay/congerdesign/


PR TASIKMALAYA - Penjualan teh di China dikabarkan sedang menjadi tren bisnis yang sangat menjanjikan dalam industri minuman.

Kabarnya, penjualan teh dengan berbagai gaya baru dalam bisnisnya berpotensi mencapai omzet hingga 200 miliar yuan (sekitar Rp422 triliun) pada tahun 2025 mendatang.

Hal ini disebabkan karena industri makanan dan minuman sedang didominasi peminatnya di kalangan masyarakat, khususnya pada minuman teh.

Menurut laporan industri terkini, penjualan teh dengan gaya baru di China diprediksi memiliki potensi mencapai lebih dari 200 miliar yuan pada tahun 2025.

Baca Juga: Fenomena Genetik Langka: Bayi Perempuan Lahir dengan 26 Jari

Dalam laporan yang dirilis oleh Asosiasi Toko Berangkai dan Waralaba China, bekerja sama dengan platform e-commerce Meituan, nilai pasar diperkirakan akan mencapai 149,8 miliar yuan pada tahun 2023, dilansir dari ANTARA.

Minuman teh gaya baru ini, yang difokuskan pada konsumen muda, mencakup berbagai variasi seperti teh seduh dingin (cold brew), teh latte, teh buah, dan teh keju.

Minuman-minuman ini dibuat dengan bahan-bahan segar, mengikuti resep inovatif, dan didukung oleh teknologi.

Laporan tersebut juga mencatat pertumbuhan pesat dalam pasar ini. Pada akhir Agustus 2023, terdapat sekitar 515.000 kedai teh gaya baru di China.

Baca Juga: Dilarang Jualan, TikTok Minta Perhatikan Jutaan Penjual Lokal dan Kreator Afiliasi TikTok Shop

Halaman:

Editor: Al Makruf Yoga Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x