Sempat Turuti Trump untuk Tolak Gunakan Masker, Politikus AS Meninggal Dunia Karena Virus Corona

- 2 Agustus 2020, 11:00 WIB
Politikus Partai Republik yang pernah jadi kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS), Herman Cain meninggal dunia. Cain meninggal di usia 74 tahun akibat komplikasi dari virus Corona.*
Politikus Partai Republik yang pernah jadi kandidat calon Presiden Amerika Serikat (AS), Herman Cain meninggal dunia. Cain meninggal di usia 74 tahun akibat komplikasi dari virus Corona.* //RRI

PR TASIKMALAYA - Herman Cain, seorang mantan kandidat presiden dari Partai Republik dan pendukung Presiden Donald Trump meninggal dunia pada Kamis, 30 Juli 2020.

Sebelumnya ia dengan tegas menolak untuk mengenakan masker selama pandemi virus corona.

Namun sayangnya ia juga harus mengembuskan nafas terakhir karena terinfeksi Covid-19 yang kini merebak di seluruh penjuru dunia.

Baca Juga: Dijuluki Dr Death, Pria Jual Organ Tubuh hingga Membunuh Ratusan Orang untuk Dijadikan Pakan Buaya

Cain (74) mengetahui diagnosisnya itu pada 29 Juni 2020, sembilan hari setelah menghadiri rapat umum Trump di Tulsa, Oklahoma.

Saat pertemuan itu, ia dan banyak orang lain berkumpul bersama tanpa mengenakan masker pelindung.

Dia menghabiskan sebagian besar bulan Juli di rumah sakit daerah Atlanta.

“Herman memiliki karir yang luar biasa dan dipuja oleh semua orang yang pernah bertemu dengannya, terutama saya. Dia adalah pria yang sangat istimewa, seorang Patriot Amerika, dan teman yang hebat,” tulis Trump di Twitter, dikutip dari Reuters. 

Baca Juga: Sistem PJJ Masih Harus Dibenahi, Politisi PKB Menilai Nadiem Makarim Tidak Tahu Peta Indonesia

Banyak pendukung Trump telah menolak saran dari para ahli kesehatan masyarakat dan menolak untuk memakai masker, yang dapat mencegah penyebaran virus.

Mereka yang menolak membuat pembangkangan mereka menjadi semacam pernyataan politik.

Tepat sebelum mengumumkan diagnosisnya pada 2 Juli 2020, Cain memposting dukungan untuk tidak mengenakan masker pada acara 4 Juli 2020 di Mount Rushmore di South Dakota.

Baca Juga: Cucu Raja Pakubowono XII Siap Tantang Gibran, Pangi: Pesta Demokrasi Memang Harus Ada Kompetisi

“Masker tidak wajib untuk acara yang akan dihadiri oleh Presiden Trump,” tulis Cain saat itu di Twitter.

Pesan-pesan belasungkawa mengalir dari kalangan konservatif terkemuka, sementara beberapa kaum liberal menggunakan kesempatan itu untuk mempromosikan pemakaian masker.

“Herman Cain akan dirindukan, dia adalah salah satu suara konservatif terbesar sepanjang masa. Saya tidak akan pernah melupakan wajahnya yang tersenyum,” tulis Jenny Beth Martin, salah satu pendiri Tea Party Patriots, di Twitter.

Baca Juga: Positif Terinfeksi Virus Flu Burung, Semua Ayam di Sebuah Peternakan Dipaksa untuk Dimusnahkan

​​Cain saat itu baru saja mulai mengadakan acara baru di Newsmax TV dan berharap untuk memainkan peran dalam kampanye pemilihan presiden 2020.

Sementara selama kampanye presiden 2016, ia menjadi pendukung Trump, yang tahun lalu berencana untuk mencalonkan Cain ke kursi di Dewan Federal Reserve AS yang kuat.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x