Bocah Mongolia Terinfeksi Wabah Pes Usai Makan Marmut, Tiongkok Karantina Puluhan Warga Lainnya

- 8 Juli 2020, 13:09 WIB
Ilustrasi Marmut.*
Ilustrasi Marmut.* //Pezibear/PIXABAY

PR TASIKMALAYA - Tiongkok telah mengarantina puluhan orang yang dicurigai menderita wabah pes, termasuk seorang bocah lelaki yang dilaporkan terinfeksi setelah memakan marmut.

Bocah itu dilaporkan menderita demam tinggi setelah memakan hewan yang merupakan hewan pengerat tersebut.

Kasus ini dilaporkan di Provinsi Bayan-Ulgii, Mongolia.

Baca Juga: Bermain Ponsel Sampai Larut Malam, Seorang Bocah Dicekik hingga Tewas oleh Ibunya yang Murka

Petugas medis mengatakan kondisinya telah membaik tetapi 34 lainnya telah dikarantina.

Itu terjadi setelah sebuah kasus dilaporkan di Daerah Otonomi Mongolia Dalam,  Tiongkok Bayannur.

"Kondisi anak telah membaik dan ada laporan bahwa demam telah turun dan rasa sakit di kelenjar ketiak telah berkurang," ujar D. Narangeral, kepala kementerian kesehatan di Mongolia, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Daily Star. 

“Kami juga mengambil kendali penuh atas 34 tersangka dalam kontak pertama. Sampel dari anak akan mulai diteliti," tambahnya lagi.

Baca Juga: Bukannya Merasa Waspada, Remaja di AS ini Malah Bertaruh untuk Terpapar Covid-19 Demi Sejumlah Uang

Ia mengatakan bahwa ini adalah wabah kedua di negara tersebut. Kasus wabah marmut juga telah dilaporkan di Mongolia Dalam, Tiongkok.

"Dalam hal ini, Rusia kemarin mulai mengambil tindakan untuk melarang perburuan marmut," ujarnya.

Sementara negara yang dekat dengan negara itu pun diimbau untuk waspada.

Warga diperingatkan untuk tidak berburu dan makan marmut secara ilegal dan harus selalu mengikuti saran Pemerintah.

Baca Juga: Partai Gerindra Jadi Bahan Guyonan Akibat Benih Lobster, Nelayan: Itu Kolusi dan Nepotisme yang Kuat

Di wilayah Mongolia Dalam, seorang gembala diketahui berada dalam kondisi stabil saat ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan pihaknya memantau dengan cermat kasus-kasus tersebut yang dianggap tidak berisiko tinggi.

"Wabah pes telah ada dari lama sejak berabad-abad. Kami melihat jumlah kasus di Tiongkok diatasi dengan baik," ujar Juru bicara WHO Margaret Harris.

WHO mengatakan wabah pes adalah penyakit bakteri yang disebarkan oleh kutu atau tikus liar.

Baca Juga: Jadi Korban Tindakan Seksual 8 Pria, Seorang Gadis Alami Infeksi Mulut Rahim hingga Tewas

Wabah itu juga dapat membunuh orang dewasa dalam waktu kurang dari 24 jam.

"Saat ini, kami tidak menganggapnya berisiko tinggi, tetapi kami akan terus mengawasinya dengan cermat," tambah Harris.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Daily Star


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x