Tertekan dengan Tudingan dari Berbagai Negara, Tiongkok Tuduh Virus Corona Berasal dari Spanyol

- 5 Juli 2020, 16:00 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /pixabay

PR TASIKMALAYA - Sebelumnya beberapa negara dunia melayangkan tuduhan bahwa virus corona berasal dari Tiongkok.

Namun kini, Tiongkok justru melayangkan tuduhan yang merujuk pada Negara Spanyol.

Tiongkok bersikeras untuk melakukan penyelidikan bukan sebatas hanya di Tiongkok, tapi juga negara lain terutama Spanyol.

Baca Juga: Geram dengan Kelakuan Netizen Indonesia Soal Guyonan Upin & Ipin, Warga Malaysia: Kami Membencinya!

Pernyataan itu datang sebagai upaya untuk meredam harapan menjelang kedatangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) ke Tiongkok minggu depan.

WHO sendiri memiliki tujuan untuk membangun platform dalam melacak kemunculan virus corona baru atau disebut sebagai Sars-Cov-2.

"Mengetahui sumber virus sangat, sangat penting," kata Dr Tedros Adhanom Ghebreyesus, direktur jenderal WHO, ketika mengumumkan perjalanan.

"Kita bisa melawan virus dengan lebih baik ketika kita tahu segalanya tentang virus, termasuk bagaimana virus itu dimulai," tambahnya lagi dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Telegraph.

Baca Juga: Tak Ingin Warganya Tertular Virus Corona, Pihak RW Gembok Rumah Suami Istri Positif Covid-19  

Tiongkok telah mengambil sikap defensif sebagai tanggapan dari hal tersebut.

"Tidak masalah dari negara mana pekerjaan identifikasi ilmiah dimulai, asalkan melibatkan semua negara terkait dan dilakukan dengan adil," ujar Zeng Guang, kepala ahli epidemiologi untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok.

Wang Guangfa, salah satu penasihat kesehatan utama pemerintah, juga mengatakan kepada surat kabar bahwa WHO harus pergi ke Spanyol.

Dia merujuk para peneliti di Barcelona yang mengatakan mereka mendeteksi keberadaan Covid-19 dalam sampel air limbah di negara itu pada Maret tahun lalu, sembilan bulan sebelum wabah pertama kali dilaporkan di Wuhan, Tiongkok tengah.

Baca Juga: Bukan dari Tiongkok, WHO Ungkap Fakta Sebenarnya Terkait Asal Informasi Pertama Virus Corona

Para ahli independen telah skeptis terhadap penelitian ini, dan menyatakan itu bertentangan dengan bukti kuat bahwa virus pertama kali muncul di Tiongkok pada akhir 2019.

"Penjelasan yang paling masuk akal adalah sampel campuran/kontaminasi," kata Profesor Francois Balloux, direktur UCL Institut Genetika di London.

Tetapi ada anggapan di antara para ahli, bahwa pemahaman yang lebih jelas dari mana virus berasal sangat penting untuk mencegah wabah di masa depan.

Tim WHO akan menemui seorang ahli kesehatan hewan dan seorang ahli epidemiologi melakukan perjalanan ke Tiongkok sebagai 'misi internasional' untuk mengeksplorasi asal-usul virus corona baru.

Baca Juga: Suka Menggunakan Perhiasan, Pria India Viral Usai Gunakan Masker dari Emas Seharga Puluhan Juta

"Melakukan ilmu ini sulit, mahal, butuh waktu lama," kata Dr Peter Daszak, presiden EcoHealth Alliance. 

Namun ia menyebut bahwa penelitian layak dilakukan, karena dengan begitu semua benar-benar dapat membuat keputusan cerdas yang akan menyelamatkan nyawa di masa depan untuk mencegah pandemi lainnya.

Namun dia menambahkan bahwa ada beberapa kekhawatiran pelacakan virus akan menjadi lebih sulit karena masalah virus yang dipolitisasi.

Tiongkok semakin bermusuhan di tengah meningkatnya kecaman dari negara-negara lain, termasuk AS dan Australia, sementara teori konspirasi semakin banyak.

Baca Juga: Dilanda Hujan Monsun, India Justru Cacat Rekor Tertinggi Kasus Virus Corona di Negaranya

Pemerintahan Trump telah menghentikan dana untuk Aliansi EcoHealth, salah satu dari sedikit kelompok internasional yang bekerja dengan peneliti Tiongkok untuk lebih memahami virus corona.

Sejauh ini perburuan informasi tentang asal-usul Sars-Cov-2 telah berpusat di sekitar Pasar basah Huanan di Wuhan, yang memiliki hubungan dengan banyak kasus yang dilaporkan pertama kali.

Tetapi Dr. Daszak mengatakan dia curiga virus itu, yang kemungkinan besar berasal dari kelelawar, menyebar untuk beberapa waktu sebelum mencapai Wuhan melalui perdagangan satwa liar yang luas yang menghubungkan daerah pedesaan dengan gua kelelawar ke kota-kota besar.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Telegraph


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x