Khawatir Terpapar Virus Corona, Suku Yanomami Kecam Kunjungan Militer dan Wartawan

- 4 Juli 2020, 09:32 WIB
Seorang pemimpin komunitas pribumi Brasil mengikuti protes menentang penghancuran hutan Amazon, di luar kantor pusat European Commission di Brussel, Belgia, Selasa (5/11/2019).*
Seorang pemimpin komunitas pribumi Brasil mengikuti protes menentang penghancuran hutan Amazon, di luar kantor pusat European Commission di Brussel, Belgia, Selasa (5/11/2019).* /REUTERS/

PR TASIKMALAYA - Para pemimpin adat Yanomami yang terisolasi di Brazil mengecam kedatangan pasukan militer ke wilayahnya.

Meski membawa misi melindungi suku tersebut dari paparan virus corona, nyatanya pemimpin ada menganggap militer hanya akan risiko infeksi Covid-19.

Baca Juga: Hari Ini, Suhu 3 Pulau di Indonesia akan Lebih Dingin akibat Bumi Sentuh Titik Aphelion

Tak hanya militer Brazil, wartawan pun dilarang untuk masuk ke daerah tersebut.

Jaksa federal pun tengah menyelidiki kunjungan tersebut dan mengabaikan pernyataan Yanomami yang memilih tetap terisolasi.

Tentara yang membawa perlengkapan media, seperti klorokuin untuk penduduk Yanomami terbang menggunakan helikopter.

Baca Juga: Disebut jadi Sumber Masalah, Faisal Basri Kencang Tunjuk Menkes Terawan Agus Putranto Layak Diganti

Petugas akan mengumpulkan keluarga Yanomami untuk diuji virus corona dan menghimbau soal aturan jarak sosial.

"Kami tidak ingin dijadikan propaganda pemerintah. Kami tidak ingin orang luar datang ke sini untuk mengambil foto anak-anak kami. Kunjungan itu mengejutkan kami," kata Parana Yanomami.

Baca Juga: Lewat Lagu 'Fuck 2020', Avenue Beat Sukses Suarakan Keresahan Generasi Milenial

Suku Yanomami merupakan suku terbesar yang hidup terisolasi dan telah diinvasi selama beberapa dekade oleh penambang emas yang membawa penyakit.

Kepala komunitas di Surucucu, Roberto Yanomami mengatakan pemerintah mengatur kedatangan tentara dan wartawan tanpa adanya informasi dengan pemimpin suku.

Baca Juga: Kai EXO Tengah Bersiap Bakal Debut Jadi Penyanyi Solo

“Kami khawatir orang asing datang ke sini dan meninggalkan Covid-19. Orang-orang Yanomami dipanggil ke dalam garnisun tanpa penjelasan," kata Roberto.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Fernando Azevedo mengatakan, pandemi itu terkendali di antara Yanomami karena petugas medis tidak mendeteksi adanya kasus.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x