Iran Ngotot Masuk Perairan Kerajaan, Arab Saudi Paksa Mundur dan Lepaskan Tembakan Peringatan

- 28 Juni 2020, 11:10 WIB
Penjaga perbatasan maritim Arab Saudi di kapal.
Penjaga perbatasan maritim Arab Saudi di kapal. // Reuters

PR TASIKMALAYA - Arab Saudi memaksa tiga kapal Iran keluar dari perairannya pada Kamis, 25 Juni 2020.

Bahkan penjaga perbatasan Kerajaan mengatakan bahwa mereka sempat melepaskan tembakan untuk memberikan peringatan kepada Iran.

“Pada hari Kamis, patroli Penjaga Perbatasan Maritim mendeteksi tiga kapal Iran yang memasuki perairan Saudi. Mereka segera diikuti, dan peringatan berulang dikeluarkan agar mereka berhenti, tetapi mereka menolak untuk merespons,” ujar juru bicara resmi penjaga asrama Arab Saudi, dikutip oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs English Alarabiya. 

Baca Juga: Sempat Menyatakan Kagum, Kanselir Jerman Kini Justru Ungkap Tipu Muslihat AS untuk Kuasai Dunia

Pelepasan tembakan itu bukan dilakukan atas dasar keinginan, namun hal tersebut memang sudah menjadi protokol.

Di mana pihak yang masuk tanpa izin ke perairan orang lain dan menolak untuk berhenti, maka pemilik perairan itu bisa memaksa mereka untuk mundur bahkan bisa melepaskan tembakan peringatan.

Pejabat Saudi menekankan bahwa penjaga perbatasan tidak akan pernah membiarkan pelanggaran di perairan Kerajaan.

Ada banyak insiden dalam beberapa bulan terakhir ketika kapal-kapal Iran mendekati Angkatan Laut AS dan kapal penjaga pantai di Teluk.

Baca Juga: Peserta CFD BKT Disuguhi Pemandangan Unik Gumpalan Busa, Warga: Mirip Salju, Bagus Kalau Difoto

Bahkan pihak Washington menggambarkan insiden itu sebagai hal yang berbahaya dan provokatif.

Iran juga baru-baru ini mengeluarkan pernyataan yang mengklaim siap menghancurkan kapal perang AS jika mereka mengancam kapal Iran.

Pada 2019, ketegangan di perairan wilayah itu meningkat setelah serangkaian serangan terhadap tanker minyak. Salah satunya melibatkan dua kapal tanker minyak Saudi yang diserang di Teluk.

Baca Juga: Ambulans Angkut Kambing, Wakil Bupati Lumajang Sebut Itu Mencoreng Etika Birokrasi

AS dan Arab Saudi menyalahkan Iran, sementara Teheran membantah tuduhan itu.

Pada Juni 2019, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan bahwa ia mendiskusikan dengan Raja Saudi Salman bin Abdulaziz tentang perlunya mempromosikan keamanan laut di Selat Hormuz.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x