Network
PR TASIKMALAYA - Halloween adalah salah satu tradisi tertua di dunia karena menyentuh elemen penting dari kondisi manusia, yakni hubungan antara yang hidup dan yang mati.
Ketaatan tersebut berevolusi dari ritual kuno yang menandai transisi dari musim panas ke musim dingin, sehingga mengaitkan tradisi Halloween dengan transformasi, yang masih menjadi tema sentral liburan.
Namun, apakah Anda sudah tahu bagaimana sejarah tradisi Halloween yang diperingati setiap tanggal 31 Oktober tersebut?
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World History, tradisi Halloween tercatat sebagai bentuk ketaatan ritual yang berfokus pada apa yang terjadi terhadap orang-orang ketika mereka mati, ke mana mereka pergi, dan bagaimana orang hidup harus menghormati mereka yang telah mati.
Baca Juga: Serial Vision Quest Dikonfirmasi Marvel, Wanda Maximoff Juga Ikut Terlibat?
Negara-negara di seluruh dunia saat ini merayakan Halloween dalam satu atau lain bentuk, dari Hari Orang Mati di Meksiko hingga Hari Menyapu Makam di China.
Perayaan Halloween modern di negara-negara seperti Amerika Serikat dan Kanada, di mana tradisi ini paling populer aka mengikut sertakan dalam tradisi kuno ini, meskipun beberapa aspek dari liburan tersebut merupakan perkembangan yang relatif baru dan dapat ditelusuri kembali ke festival Celtic dari Samhain.
Diketahui bahwa tradisi Halloween di negara Barat sudah ada sejak ribuan tahun lalu hingga festival Samhain (diucapkan 'Soo-when', 'So-ween' atau 'Saw-wen'), festival Tahun Baru Celtic.
Namanya berarti "akhir musim panas", dan festival ini menandai penutupan musim panen dan datangnya musim dingin.
