Warga Spanyol Kritik Pedas Tragedi Kericuhan Suporter Arema Vs Persebaya di Kanjuruhan Malang

- 2 Oktober 2022, 18:36 WIB
Warga Spanyol mengkritik pedas tragedi kericuhan suporter Arema Vs Persebaya yang terjadi di Kanjuruhan Malang,.
Warga Spanyol mengkritik pedas tragedi kericuhan suporter Arema Vs Persebaya yang terjadi di Kanjuruhan Malang,. //Instagram/@aslimalang.official/

PR TASIKMALAYA - Media asing soroti tragedi Kanjuruhan pada Sabtu, 1 Oktober 2022 antara suporter Arema vs Persebaya Surabaya yang menewaskan ratusan korban jiwa.

Salah satu media asing yang menyoroti kericuhan suporter Arema vs Persebaya adalah Marca, media asal Spanyol.

Usai Marca memberitakan tragedi Kanjuruhan tersebut, warga Spanyol yang melihat berita ini sontak memberikan kritik kepada suporter Indonesia.

Seperti yang diketahui, tragedi Kanjuruhan, Malang terjadi bermula ketika suporter Arema FC tidak terima kekalahan atas Persebaya Surabaya.

Baca Juga: Jet Pribadi Raja 'Rock and Roll' Elvis Presley Dijual!

Saat itu skor akhir 2-3, Persebaya Surabaya keluar sebagai pemenang.

Dari informasi yang beredar, mayoritas suporter yang meninggal karena terinjak-injak.

Pada momen itu terjadi kepanikan karena aparat kepolisian menembakkan gas air mata ke suporter yang sedang ricuh.

Alhasil mereka berlarian ke arah pintu keluar dan terjadi aksi desak-desakan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Telur Emas, Temukan Pesan untuk Kepribadian Anda

Tercatat ada 182 jiwa meninggal atas insiden tersebut.

Berita tragedi Kanjuruhan, Malang sontak viral hingga media asing ikut meliput, salah satunya Marca.

"Al menos 129 muertos por los disturbios en un partido en Indonesia (Setidaknya 129 tewas dalam kerusuhan di sebuah pertandingan di Indonesia)," judul berita Marca atas tragedi tersebut dikutip Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com dari situs Marca.

Berikut beberapa rangkuman komentar warga Spanyol yang mengkritik atas terjadinya tragedi tersebut.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan Malang Menjadi Terbesar Kedua dalam Sejarah Kerusuhan di Stadion Sepak Bola

"Saya telah mengunjungi beberapa pulau di Indonesia, warga, tempat, dan makananya sangat spektakuler, tapi kebersihan dan keamanan buruk, sangat berbeda dari Eropa," ujar akun @Asisomos.

"Operasi keamanan buruk bahkan lebih buruk lagi 27 nyawa hilang, tragedi ini nyata," kata akun @palito88.

"Itu adalah kebiasaan mereka (ricuh), Anda harus menghormatinya," ujar kata @rlmlafuente.

"127 mati! Sungguh kebiadaban," ujar NadalGarros.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Marca


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah