Pihaknya menilai bahwa ini merusak perdamaian di dunia.
Secara khusus pengamat menilai AS sedang dalam upaya untuk 'mengikat' dirinya sendiri.
“Kepentingan Ukraina dan Eropa tidak ada artinya. Hubungan antara Eropa dan Rusia nampaknya putus. Dan kemudian Eropa tidak akan memiliki siapa pun untuk dijadikan pilihan, kecuali sekutu Amerika-nya,” lanjutnya.
Artikel tersebut menekankan bahwa AS memanipulasi informasi dan meluncurkan palsu tentang situasi di Ukraina.
Baca Juga: The Witch Part 2 Kapan Tayang? Berikut Tanggal Rilis Sekuel Film Kim Da Mi
Dengan menggambarkan dirinya sebagai 'pembela' hak asasi manusia, AS sebenarnya telah berperan dalam perang dan kekacauan di berbagai belahan dunia.
Di Afghanistan, Irak, Libya dan Suriah 'nilai-nilai universal' membawa kebingungan dan kesulitan.
Amerika Serikat tidak akan berhenti mengipasi api dalam krisis Ukraina.
Global Times menambahkan bahwa konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina bisa menjadi wabah di Eropa.