Kabul Berlumuran Darah, Bayi Baru Lahir Tewas hingga Bom Bunuh Diri di Pemakaman Afghanistan

- 13 Mei 2020, 15:00 WIB
SEORANG bayi dibawa dengan ambulans setelah orang-orang bersenjata menyerang rumah sakit bersalin di Kabul, Afghanistan.*
SEORANG bayi dibawa dengan ambulans setelah orang-orang bersenjata menyerang rumah sakit bersalin di Kabul, Afghanistan.* /AL JAZEERA/

Mike Pompeo, sekretaris negara AS, menyebut serangan kembar itu 'mengerikan', menambahkan bahwa Taliban dan pemerintah Afghanistan harus bekerja sama untuk membawa para pelaku ke pengadilan.

"Selama tidak ada pengurangan berkelanjutan dalam kekerasan dan kemajuan yang tidak memadai menuju penyelesaian politik yang dinegosiasikan, Afghanistan akan tetap rentan terhadap terorisme,' ujarnya.

Serangan pagi itu dimulai dengan ledakan di pintu masuk rumah sakit 100 tempat tidur di Dasht-e-Barchi, di barat ibukota, sekitar pukul 10 pagi waktu setempat.

Baca Juga: Berusia 113 Tahun, Wanita Ini Jadi Manusia Tertua yang Sembuh dari Virus Corona

Tiga pria bersenjata kemudian masuk ke dalam dan mulai menembak tanpa pandang bulu.

"Mereka mulai menembak begitu mereka sampai di ambang pintu. Empat ibu terbunuh di kamar itu, dua di kamar yang aman dan selamat. Itu adalah pemandangan yang menghancurkan," kata seorang dokter yang menangis kepada televisi Tolo di Afghanistan, segera setelah melarikan diri.

Seorang wartawan yang dapat mengakses rumah sakit segera setelah serangan itu mengatakan bahwa orang-orang bersenjata tampaknya telah melepaskan tembakan di setiap kamar, dan pada semua orang di dalam, dengan beberapa mayat masih tergeletak di ruang pemulihan di mana perempuan diambil setelah melahirkan.

Baca Juga: Pasien Positif Virus Corona di Kota Tasikmalaya Bertambah Dua, Berikut Data Lengkapnya

Para suami, saudara lelaki dan ayah, yang biasanya tidak diizinkan berada di bangsal bersalin di Afghanistan, memadati jalan-jalan terdekat dengan putus asa, memohon kabar tentang apakah kerabat mereka selamat atau tidak. 

"Enam belas wanita dan anak-anak menjadi martir dan 16 warga sipil lainnya terluka dalam serangan teroris barbar hari ini," kata Feroz Bashiri, direktur media pemerintah dan pusat informasi.***

Halaman:

Editor: Suci Nurzannah Efendi

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x