Camilla Siap-siap Menghadapi Kesulitan Besar saat Pangeran Charles Dinobatkan Sebagai Raja

- 22 Februari 2022, 09:14 WIB
Usai Pangeran Charles dinobatkan sebagai Raja nanti, Camilla disebut-sebut harus siap menghadapi kesulitan besar ini.*
Usai Pangeran Charles dinobatkan sebagai Raja nanti, Camilla disebut-sebut harus siap menghadapi kesulitan besar ini.* //Reuters/Chris Jackson

PR TASIKMALAYA - Camilla mendapat dukungan Ratu Elizabeth II dengan diberikannya gelar Permaisuri saat Pangeran Charles naik takhta nanti.

Diberikannya gelar Permaisuri pada istri Pangeran Charles, Camilla, diumumkan langsung oleh Ratu Elizbeth II saat peringatan ke-70 dirinya berkuasa.

Keputusan Ratu Elizabeth II yang memberikan gelar Permaisuri pada Camilla, tentu saja mengejutkan semua pihak.

Namun diangkatnya Camilla sebagai Permaisuri, sekaligus juga meyakinkan semua pihak bahwa istri dari Pangeran Charles itu memiliki peran penting bagi keluarga kerajaan.

Baca Juga: Tes Psikologi: Pilih Enam Pintu Mana yang Takut Anda Masuki

Selain itu, gelar Permaisuri yang disandang Camilla juga menjadi simbol untuk mengakhiri spekulasi selama bertahun-tahun.

Sebagaimana yang diketahui, dia dan Pangeran Charles menikah setelah sang suami bercerai dari pernikahan sebelumnya.

Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Express pada 21 Februari 2022, banyak tudingan miring pada Camilla karena sosoknya dinilai sebagai penyebab perceraian Pangeran Charles dan Putri Diana.

Ditambah lagi, Pangeran Charles disebut-sebut telah melakukan perselingkuhan dengan Camilla saat masih menikah dengan Putri Diana.

Baca Juga: Pangeran Andrew Diam-diam Melakukan Kunjungan Rahasia Setiap Malam untuk Bertemu Ratu Elizabeth II

Kondisi tersebut membuat Professor Vernon Bogdanor dari King's College London buka suara.

Menurutnya, Camilla mungkin akan menghadapi kesulitan yang besar saat penobatan.

Dia juga menambahkan, Camilla bahkan tidak harus diberi mahkota seperti Pangeran Charles saat penobatan.

“Satu kesulitan menurut saya adalah, saat penobatan, istri Raja diberi mahkota (bersamaan) dengan Raja. Itu tidak sah,” jelasnya.

Baca Juga: Sinopsis The Tinder Swindler: Korban Rugi Jutaan Dolar dan Berdasarkan dari Kejadian Nyata

Hal serupa pernah terjadi tahun 1821, ketika George VI berpisah dengan istrinya Ratu Caroline saat prosesi penobatan.

“Jika Camilla tidak dinobatkan sebagai Ratu dan Raja, bagi sebagian orang mungkin terlihat seolah-olah dia tidak cukup untuk (sejajar) kelas satu (kerajaan),” terangnya.

“Oleh karena itu, saya pikir ini adalah kesulitan,” sambung Vernon.

Kehadiran Camilla bahkan hanya diterima oleh tujuh persen masyarakat Inggris, berdasarkan data You Gov pada tahun 2005.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Mana Burung Hantu Favoritmu? Pilihannya Bisa Ungkap Karakter Diri, Salah Satunya Ada Egois

Survey lainnya yang dilakukan Daily Telegraph dan Tonight with Trevor McDonald, juga menyatakan bahwa 55 persen orang tidak setuju apabila Camilla diberi gelar Yang Mulia saat menikah dengan Charles.

Bahkan sebanyak 32 persen mengatakan bahwa Camilla harus diberi gelar yang paling rendah.

Meski ada begitu banyak penilaian miring mengenai Camilla, Pangeran Charles yakin dirinya dan sang istri dapat mengambil alih tongkat kekuasaan dan menjadi pemimpin yang mumpuni bagi masyarakat.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah