PR TASIKMALAYA – Doktor Robert Morris dari Unit Konstitusi University College London baru-baru ini secara gamblang menjelaskan soal detail upacara penobatan Pangeran Charles untuk menjadi Raja Inggris berikutnya.
Diakui Doktor Robert Morris, upacara penobatan Pangeran Charles sebagai Raja Inggris berikutnya bakal berbeda jauh dari upacara-upacara penobatan sebelumnya.
Hal ini terjadi lantaran Pangeran Charles ingin mengikuti gaya hidupnya serta lantaran memperhatikan kondisi dunia saat ini yang tidak menentu akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung selesai.
Sejalan dengan gaya hidup serta kondisi dunia saat ini, upacara penobatan Pangeran Charles untuk menjadi Raja Inggris berikutnya dipastikan siap digelar sederhana.
Baca Juga: Orang Kepercayaan Putri Diana Percaya Pangeran Charles dan Camilla 'Ditakdirkan' Bersatu
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, salah satu cara untuk menyederhanakan upacara penobatan ini yaitu dengan mengundang lebih sedikit orang.
“Upacara penobatan terakhir disaksikan langsung oleh 8.250 tamu undangan dan Westminster Abbey yang direnovasi sedemikian rupa hingga bisa menyediakan tempat duduk khusus untuk para tamu yang disusun hingga ke tingkat 11,” ucap Doktor Robert Morris.
Menurut ahli dari University College London tersebut, upacara pengangkatan Putri Elizabeth menjadi Ratu yang digelar pada tahun 1953 silam akan menjadi upacara penobatan terakhir yang menonjolkan keagungan dan kejayaan Kerajaan Inggris.
Baca Juga: Doctor Strange in the Multiverse of Madness akan Membawa Zombie ke MCU