Geram Bantuan Corona Tak Kunjung Sampai, Wanita asal Thailand Nekat Minum Racun Tikus

- 29 April 2020, 18:30 WIB
Ilustrasi Racun.*
Ilustrasi Racun.* /(foto Pikiran Rakyat Depok)

Sedangkan, Attachak Sattayanurak, seorang dosen di Universitas Chiang Mai dengan penelitian akademisnya tentang kaum miskin kota, telah membawanya bertemu dengan banyak warga Thailand yang mendaftar program bantuan itu.

Ia mengatakan bahwa kasus perempuan yang mengonsumsi racun itu merupakan simbol dari masalah yang jauh lebih besar.

"Upaya bunuh diri publik mencerminkan keputusasaan absolut dari satu orang biasa yang mencoba mengirim pesan bahwa pemerintah tidak melindungi rakyat kecil," ujarnya.

Baca Juga: Ilmuwan Tiongkok Klaim Virus Corona Sulit Diberantas dan Kemungkinan Jadi Virus Musiman

Sementara itu, Perdana Menteri Prayuth Chan-ocha mengatakan, dalam pidato yang disiarkan televisi pada Selasa, 29 April 2020. Bahwa ia sangat menyadari perjuangan yang dihadapi warga, terutama mereka yang berpenghasilan rendah.

"Kami melindungi seluruh warga dari semua sektor, baik petani, pekerja lepas, pekerja formal atau informal," ujarnya.

Kelompok-kelompok bisnis memperkirakan bahwa 10 juta orang, atau 26 persen dari tenaga kerja negara itu, akan kehilangan pekerjaan jika wabah itu berlangsung beberapa bulan, terutama karena pembatasan pada sejumlah sektor, termasuk ritel dan konstruksi.

Baca Juga: Update Corona Dunia Rabu 29 April 2020: Vaksin Pulihkan Dunia, Hampir 1 Juta Jiwa Sembuh

Secara keseluruhan, 24 juta orang mengajukan permohonan bantuan kemanusiaan dan hingga pekan ini.

Bahkan 7,5 juta telah menerima pembayaran pertama dari tiga bulanan 5.000 baht atau setara Rp.2.390.000, kata Menteri Keuangan Uttama Savanayana.

Halaman:

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x