PR TASIKMALAYA - Seorang bayi asal Malaysia menjadi perhatian publik, usai tampak menghisap vape.
Kejadian ini menjadi perbincangan warganet, usai video bayi asal Malaysia yang menghisap vape itu beredar di internet.
Lebih lanjut, diketahui bahwa video bayi menghisap vape itu diambil di Sabah, Malaysia.
Informasi mengenai bayi hisap vape itu pertama kali dibagikan melalui halaman Facebook, The Inforoadblock.
Dalam video yang beredar, terlihat seorang bayi perempuan disodorkan vape yang kemudian dihisapnya.
Bayi itu kemudian mengeluarkan asap dari hidungnya.
Melalui sesi caption unggahan itu, dijelaskan tentang kronologi peristiwa tersebut.
“Video viral yang memperlihatkan bayi berusia setahun atau lebih, diberikan vape oleh orang tuanya (belum dikonfirmasi apakah orang yang memberikan vape adalah orang tuanya),” ujar keterangan tersebut, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World of Buzz.
Baca Juga: Meghan Markle Dicap 'Pembuat Onar' oleh Camilla, Pakar Klaim Pangeran Harry Abaikan Gelar Permaisuri
Video itu memperlihatkan seorang gadis kecil yang diberikan vape oleh orang dewasa.
Ia kemudian menghembuskan asap vape tersebut lewat hidungnya.
Hal yang lebih mengejutkan adalah orang dewasa yang menemani bayi tersebut tampak bangga dengan tindakannya.
Ia tampak bangga karena sang bayi memahami cara kerja vape dan memberi caption lewat video dengan keterangan berikut.
Baca Juga: BMKG Kaget Jadi Trending Topic: Kiran Ada Gempa, Ternyata Getaran Hati Tersongkang-songkang
“Lewat hidung,” ujarnya.
Anda dapat menyaksikan video tersebut melalui tautan di bawah ini:
Lebih lanjut, World of Buzz juga menjelaskan alasan mengapa vape dinilai berbahaya bagi anak-anak.
Menurut Kids Health, vape memasukkan nikotin ke dalam tubuh yang bersikap sangat adiktif.
Bagi anak-anak, hal itu dapat menghambat perkembangan otak, serta berpengaruh juga pada ingatan, konsentrasi, proses belajar, kendali diri, perhatian dan suasana hatinya.
Mengizinkan anak-anak menggunakan vape bisa mengantarkan pada iritasi paru-paru, kerusakan paru-paru atau bahkan kematian.
Bukan hanya itu, hal ini juga bisa meningkatkan tingkat adiktif yang mereka rasakan saat bertambah dewasa.***