Para peneliti mengungkapkan bahwa penderita Covid-19 yang tidak memiliki gejala, mencapai sekitar 8 dari 10 kasus yang dilaporkan di Tiongkok sebelum 23 Januari 2020.
"ini adalah infeksi yang tidak memiliki gejala yang mengakibatkan outbreak di Tiongkok," ujar Seorang Profesor dari Universitas Columbia Jeffrey Shaman.
Dalam hal ini, penderita Covid-19 tak terdeteksi karena hanya memiliki gejala ringan bahkan sama sekali tidak mengalami gejala Covid-19.
Para peneliti juga memperkirakan bahwa jika virus pada penderita yang tak terdeteksi itu tidak menyebar, maka kasus terinfeksi di Wuhan akan berkurang sebanyak 66 persen, dan berkurang 79 persen di seluruh wilayah Tiongkok.
"Prosedur pengujian yang lebih aktif akan menemukan lebih banyak kasus," ujarnya.
Penderita yang tak terdeteksi ini dikonfirmasi dapat berlipat ganda dari satu negara ke negara lainnya.
Dalam hal ini, penderita yang terinfeksi Covid-19 tanpa gejala, saat menularkannya pada orang lain, malah orang yang tertular itu akan menunjukkan sakit yang lebih parah.
"Hanya karena anda mendapatkan penyakit dari seseorang dengan gejala ringan, tidak berarti penyakit anda menjadi ringan. Anda masih bisa berakhir di ICU," ujar Shaman.