Mengapa Seseorang Bisa Terinfeksi Ulang Covid-19? Begini Penjelasannya Menurut Ahli

- 12 Januari 2022, 17:46 WIB
Ilustrasi - Dokter asal Irlandia Utara, Alan Stout menjelaskan mengapa seseorang bisa tertular Covid-19 hingga dua kali.
Ilustrasi - Dokter asal Irlandia Utara, Alan Stout menjelaskan mengapa seseorang bisa tertular Covid-19 hingga dua kali. /Pixabay/Alexandra_Koch

PR TASIKMALAYA – Seorang dokter asal Irlandia, dr Alan Stout, memaparkan mengapa ada sebagian orang yang bisa terkena Covid-19 berulang kali.

Penjelasan perihal seseorang dapat terpapar Covid-19 berulang kali itu diungkapkan dr Alan Stout sebagai ketua komite GP British Medical Association Irlandia Utara kepada Belfast Live belum lama ini.

Dr Alan Stout menyebut bahwa sebenarnya, siapapun berpeluang untuk terkena Covid-19 hingga berulang kali atau sebanyak dua kali. 

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman My London, ia juga menerangkan terkait alasan mengapa di sisi lain, ada beberapa orang yang justru tidak pernah tertular Covid-19 sama sekali.

Baca Juga: Polisi Benarkan Penangkapan Ardhito Pramono karena Narkoba

Dokter umum terkemuka di ibukota Irlandia Utara, Belfast, itu menjelaskan masalah tersebut terkait dengan kasus Keir Starmer.

Keir Starmer, seorang pemimpin buruh, diketahui telah terinfeksi Covid-19 yang kedua kalinya setelah sebelumnya tertular pada Oktober 2021.

Ia pun harus mengisolasi diri hingga enam kali sejak pandemi dimulai karena banyak melakukan kontak dengan orang yang terinfeksi.

Dr Alan Stout kemudian mengungkapkan alasan mengapa semua orang berpotensi untuk tertular Covid-19 hingga dua kali.

Baca Juga: Marissya Icha Penuhi Panggilan Kemensos, Begini Nasib Donasi Rumah Gala Sky

Menurutnya, hal itu karena sebagian besar orang yang kita temui sehari-hari telah memiliki riwayat infeksi Covid-19.

Sedangkan untuk kasus Keir Starmer, ia meyakini bahwa varian Covid-19 yang saat ini tengah diderita pemimpin buruh itu adalah Omicron.

"Keir Starmer adalah contoh yang bagus karena penyakit yang dia derita hampir dapat dipastikan adalah Omicron," terangnya.

"Sebelumnya, dia mungkin terkena varian Delta atau Alpha," tambahnya.

Baca Juga: Emily in Paris Season 4: Tanggal Rilis, Pemeran, dan Semua yang Perlu Diketahui

Ia kemudian menerangkan bahwa salah satu kesulitan dari varian-varian Covid-19 ialah jika kita menderita salah satunya, kita tidak terjamin untuk tidak tertular varian lainnya.

Dr Alan Stout mengungkapkan bahwa kesimpulan ini sudah sangat jelas melihat dari bagaimana kasus pada varian Delta sebelumnya.

Menurutnya, dari infeksi varian Delta dapat diketahui bahwa varian itu hampir tidak memberikan kekebalan alami pada penderitanya terhadap varian Omicron.

"Itulah alasan paling sederhana mengapa orang tertular Covid dua kali, itu tergantung pada varian yang berbeda," ujarnya.

Baca Juga: Bahlil Lahadalia Usul Jokowi 3 Periode dan Undur Pemilu 2024, Moeldoko: Pasti Ada Alasan

Ia lantas menambahkan bahwa kondisi ini telah menjadikan vaksin booster sangat penting untuk mencegah penularan Covid-19 varian Omicron.

"Itulah mengapa booster sangat penting bagi Omicron," katanya.

"Karena kami tahu bahwa tingkat kekebalan yang diberikan oleh dua dosis vaksin pertama sudah mulai berkurang," sambungnya.

Dr Alan Stout menjelaskan bahwa vaksin booster tidak hanya memberikan tingkat perlindungan ekstra, tetapi jauh lebih baik daripada itu.

Baca Juga: Tes Psikologi: Jalan Mana yang Ingin Kamu Lalui? Temukan Aspek Penting dalam Hidupmu

"(Vaksin booster) melindungi seseorang dari penularan Omicron atau tentu saja mencegah sakit parah karenanya," ungkapnya.

Tetapi dr Alan Stout mengatakan bahwa penelitian seputar infeksi ulang masih dalam tahap awal.

"Itu adalah salah satu hal yang sedang kami pelajari," katanya.

Namun, penelitian telah menemukan cukup banyak data dan bukti tentang perlindungan yang dimiliki orang-orang yang bisa membantu perencanaan vaksinasi.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: My London


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah