“Kami tidak dapat mengesampingkan kemungkinan bahwa akan ada transmisi besar-besaran dalam waktu dekat. Jadi 14 hari ke depan menjadi waktu yang amat kritis,” ujar perwakilan dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hongkong Chuang Shuk-kwan.
Baca Juga: Pertandingan Perdana, 13 Gol Hujani Laga Garuda Select kontra Queen Park Rangers di Inggris
Kematian itu pun terjadi setelah pemimpin Hongkong, Carrie Lam, mengumumkan penutupan hampir semua penyebrangan di perbatasan dengan Tiongkok untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Namun, keputusan Carrie Lam tetap mengundang kemarahan publik yang menganggap penutupan perbatasan belum sepenuhnya dilakukan, termasuk melarang penduduk Tiongkok memasuki bandara internasional.
Atas ketidakpercayaan publik itu, terjadilah pemogokan oleh beberapa pekerja medis yang sudah memasuki hari kedua pada Selasa kemarin.
Sekitar 4.400 anggota staf medis tidak hadir berdasarkan informasi dari otoritas rumah sakit setempat. Selain itu, tindakan publik Hongkong melakukan pemogokan karena trauma pada wabah SARS di tahun 2003 yang ditutupi oleh Beijing dan ternyata mampu menewaskan hampir 300 orang di Hongkong.***