Ratu Elizabeth II Tolak Keras Tradisi Natal Satu Ini Setiap Tahunnya!

- 24 Desember 2021, 05:50 WIB
Ratu Elizabeth II dilaporkan tolak keras tradisi Natal yang biasanya dilakukan seluruh masyarakat Inggris Raya setiap tahunnya.
Ratu Elizabeth II dilaporkan tolak keras tradisi Natal yang biasanya dilakukan seluruh masyarakat Inggris Raya setiap tahunnya. /Instagram.com/@theroyalfamily.

PR TASIKMALAYA – Natal sebentar lagi tiba dan sama seperti keluarga lainnya di Inggris bahkan di dunia, Ratu Elizabeth II pun dilaporkan sudah mempersiapkan banyak hal untuk menyambut perayaan tahunan tersebut.

Untuk perayaan Natal tahun ini, Ratu Elizabeth II terpaksa melanggar tradisi yang ada, yaitu tidak jadi menggelar acara kumpul-kumpul keluarga lantaran kasus Covid-19 Omicron yang terus meningkat di Inggris akhir-akhir ini.

Masalah tidak merayakan Natal di Sandringham mungkin baru terjadi dua kali, yaitu tahun lalu dan tahun ini, tetapi rupanya masih ada satu tradisi yang dipastikan selalu ditolak keras dilakukan oleh Ratu Elizabeth II setiap tahunnya.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, tradisi Natal yang ditolak keras oleh Ratu Elizabeth II ini khususnya berlaku di Inggris Raya.

Baca Juga: Prakiraan Hujan di Wilayah Jabodetabek, Periode 24-29 Desember 2021

Di mana masyarakat Inggris Raya terbiasa menurunkan dekorasi Natal selepas malam ke-12, alias jatuh setiap tanggal 5 atau 6 Januari, tergantung dari tradisi mana yang diikuti.

Biasanya masyarakat Inggris Raya menganggap malam ke-12 jatuh di tanggal 5 Januari, lantaran menghitung Hari Natal sebagai hitungan malam pertama.

Akan tetapi berdasarkan tradisi kuno, hari pertama dihitung per tanggal 26 Desember sehingga malam ke-12 jatuh di tanggal 6 Januari.

Baca Juga: Update Covid-19 Indonesia 23 Desember 2021: Tambahan Kasus Corona Baru Hari Ini Sebanyak 136

Alasan kenapa dekorasi Natal baru boleh dilepas setelah lewat 12 hari yaitu demi menghindari kesialan.

Akan tetapi kepercayaan ini tidak dijalankan oleh Ratu Elizabeth II, yang diketahui mempertahankan dekorasi Natal di Sandringham House hingga bulan Februari.

Nantinya, dekorasi itu baru boleh diturunkan setelah Ratu Inggris berusia 95 tahun tersebut meninggalkan Sandringham yang biasanya di tanggal 6,7, 8, atau 11 Februari.

Baca Juga: Petisi Setop Snowdrop Tembus 200 Ribu Lebih, Apakah Akan Berhenti?

Tanggal-tanggal tersebut sengaja dipilih lantaran berdekatan dengan tanggal penobatannya sebagai Ratu.

Diakui ahli biografi Brian Hoey, Ratu yang bersikeras mempertahankan dekorasi Natal terpasang hingga bulan Februari mungkin terlihat aneh bagi orang awam.

“Keluarga kerajaan mungkin tidak selalu benar tetapi mereka tidak pernah salah,” jelas Brian Hoey untuk menjelaskan kegigihan Ratu Elizabeth II yang bersikeras melawan tradisi Natal Inggris Raya.

Baca Juga: Rahasia Optimis Menjalani Hidup untuk Tanda Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini

Berdasarkan laporan laman Express, Ratu Inggris yang sudah memimpin selama 69 tahun tersebut diyakini bukan sembarang ingin melawan tradisi berdasarkan keinginan hatinya, melainkan sepertinya mengikuti tradisi Jerman.

Di mana masyarakat yang tinggal di negara-negara Eropa Barat seperti Jerman salah satunya, memang terbiasa tetap memasang dekorasi Natal hingga Candlemas yang biasanya jatuh di tanggal 2 Februari.

Ratu Elizabeth II sendiri diyakini mempertahankan tradisi Natal dari Jerman, lantaran keluarga Kerajaan Inggris saat ini masih merupakan keturunan dari sana, di mana leluhur sang Ratu yaitu Pangeran Albert adalah orang Jerman.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x