Iran Tunjukkan Tidak Takut Hadapi Teror Nyata Donald Trump

- 4 Januari 2020, 13:57 WIB
DONALD Trump.*
DONALD Trump.* /DOK. REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Seperti telah diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com sebelumnya, 3 Januari lalu Amerika Serikat menyerang Iran.

Penyerangan ini menewaskan jenderal paling uat dan terkenal di Iran, yakni Qassem Soleimani.

Soleimani dianggap sebagai tokoh yang paling kuat kedua di negara itu setelah Pemimpin tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Baca Juga: Sikap Iran Memicu Donald Trump Menyerang dan Tewaskan Komandan Jederal Paling Kuat

Peristiwa tersebut merupakan rencana pembunuhan yang sengaja dilakukan oleh Amerika Serikat atas perintah dari Donald Trump.

Serangan ini dilakukan karena terpicu sikap Iran di bawah Soleimani yang akan merencanakan serangan segera terhadap personel AS di Timur Tengah.

Amerika serikat menjadikan pasal 51 Piagam AS sebagai dasar untuk membunuh Soleimani.

Diketahui bahwa Pasal tersebut berbunyi bahwa negara-negara diharuskan untuk 'segera melaporkan' kepada Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 orang, segala tindakan yang diambil dengan melaksanakan hak bela diri.

Baca Juga: Banjir Awal Tahun 2020 Berikan Dampak pada Inflasi di Indonesia

Hak tersebut mencakup hak individu atau kolektif untuk membela diri terhadap serangan bersenjata.

Amerika juga membenarkan tindakan yang dilakukan di Suriah terhadap kelompok militan pada 2014 dengan adanya Pasal tersebut.

Para Diplomat mengatakan belum ada surat yang diterima dari Washington mengenai pembunuhan Soleimani.

Menanggapi hal tersebut, Duta Besar PBB, Majid Takht Ravanchi mengecam aksi tersebut sebagai terorisme yang nyata.

"adalah coontoh nyata terorisme negara dan, sebagai tindalkan kriminal, merupakan pelanggaran berat terhadap prinsip-prinsip dasar hukum internasional, termasuk, khususnya... Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa."

Baca Juga: Soal Banjir, Nadiem Makarim Dianggap Tak Responsif dalam Mengatasi Sekolah yang Terendam

Hal itu ia tegaskan kepada Dewan Keamanan dan Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Jumat, 4 Januari 2020.

Iran menunjukkan bahwa mereka tak takut sekalipun Presiden AS Donald Trump menggertak.

Pasalnya, Amerika Serikat menyatakan bahwa Iran tak akan pernah menang.

Gutteres mengatakan prihatin dengan adanya ketegangan di Timur Tengah baru-baru ini melalui juru bicaranya, Farhan Faq.

"Ini adalah saat di mana para pemimpin harus melakukan pengendalian diri secara maksimal," ujarnya.

Ia pun mengatakan bahwa dunia sudah tidak menginginkan peperangan lagi di Teluk.*** (Rahmi Nurlatifah/PR)

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Surati Dewan Keamanan PBB, Iran Tak Gentar Atas Gertakan Trump

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x