Emily mengatakan ibunya mendengar orang-orang berteriak agar orang-orang meninggalkan gedung tetapi dihadapkan dengan dinding penuh api ketika dia pergi, sehingga dia tidak punya pilihan selain melompat.
"Ibu telah mematahkan punggung, tulang rusuk, panggul dan lengannya, jadi dia menghadapi jalan panjang untuk kembali sehat,” ungkap Emily.
"Kabar baiknya adalah para dokter mengatakan ini semua adalah istirahat yang akan sembuh, jadi kami berharap dia mungkin keluar dari rumah sakit minggu ini.
Baca Juga: Ungkap Perasaannya Usai Putus dari Wijin, Gisel: Lagi Belajar Banyak untuk Ikhlas
"Dia bilang dia mengambil tas dan keluar dari pintu depan, dan hanya dihadapkan dengan dinding api. Dia bahkan tidak memikirkannya, dia baru saja melompat dari lantai tiga,” jelas Emily.
Menurut Emily, sang ibu berhasil mendarat di sisinya, karena dia menyadari bahwa mendarat di kakinya akan jauh lebih buruk.
Kebakaran terjadi pada ulang tahun Laura yang ke-52, dan dia baru saja selesai membungkus hadiah Natal untuk 18 cucunya yang semuanya telah hilang.
Baca Juga: KKB Kelompok Kampung Ambaidiru di Papua Serahkan Diri Kembali ke NKRI
"Dia terus mengalami kilas balik yang mengerikan ini ke api, kesehatan mentalnya memburuk saat ini. Kami telah menyiapkan penggalangan dana ini untuknya mencoba membantunya ketika dia meninggalkan rumah sakit,” tutur Emily.
"Dia tidak punya apa-apa dan kami hanya berharap kami bisa membantunya mendapatkan beberapa pakaian dan barang-barang sehingga dia bisa mulai lagi,” ungkapnya.