WTO Sebut Hampir Selesaikan Perselisihan Soal Penyebaran Vaksin Secara Adil: Ada Upaya untuk Menghalanginya

- 17 Desember 2021, 13:49 WIB
Menurut WTO, ada upaya untuk menghalangi kesepakatan dan penyelesaian dari distribusi vaksin Covid-19 secara adil.
Menurut WTO, ada upaya untuk menghalangi kesepakatan dan penyelesaian dari distribusi vaksin Covid-19 secara adil. /Pixabay/spencerbdavis1

PR TASIKMALAYA – Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) menyebut bahwa mereka hampir menyelesaikan perselisihan tentang bagaimana menyebarkan vaksin Covid-19 secara lebih luas dan adil.

Akan tetapi, WTO mengungkapkan bahwa mereka menghadapi upaya pihak lain untuk memblokir kesepakatan itu.

Direktur Jenderal WTO, Ngozi Okonjo-Iweala, mengatakan bahwa dia telah mengadakan pembicaraan bulan ini dengan para menteri perdagangan dari India, Afrika Selatan, Uni Eropa dan Amerika Serikat.

Pembicaraan WTO dengan negara-negara itu tentang bagaimana memecahkan kebuntuan atas masalah hak kekayaan intelektual.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 untuk Anak di Kabupaten Sukoharjo Desember 2021, Tersedia Dosis 1 dan 2

“Kesepakatan diperlukan untuk memungkinkan beberapa transfer teknologi ke negara berkembang tanpa produsen di sana berisiko dituntut,” katanya, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

Ia menyebut kesepakatan itu dapat membantu mengatasi kesenjangan antara tingkat vaksinasi di Afrika yang hanya 8 persen dan 67 persen di negara maju yang dia tunjuk, serta menyediakan vaksin yang terjangkau dan mudah didistribusikan.

"Kemudahan penggunaan, distribusi, dan keterjangkauan. Ini adalah hal-hal yang bisa dilakukan lebih banyak jika kita mencapai kesepakatan semacam ini," ujarnya.

Baca Juga: Anna Laura Memohon pada Mantan Gaga Muhammad: Lepaskan Saya dari Energi Ini

"Kami semakin dekat dengan jawaban, solusi. Di sisi lain, menurut saya ada upaya yang diatur untuk menghalangi kesuksesan dalam masalah ini," tandasnya.

India dan Afrika Selatan telah mengusulkan penghapusan hak kekayaan intelektual untuk vaksin dan perawatan Covid-19.

Akan tetapi negara maju seperti Uni Eropa, Inggris dan Swiss berpendapat akan lebih baik menggunakan aturan WTO yang ada yang memungkinkan negara-negara memberikan lisensi kepada produsen lokal.

Baca Juga: Minta Firli Bahuri Fokus Berantas Korupsi daripada Urusi Politik, Ferdinand Hutahaean: Upaya Kelompok Tamak

Diskusi tentang masalah ini di WTO telah menemui jalan buntu selama lebih dari setahun.

Okonjo-Iweala mengatakan dia telah menyatukan para aktor utama, dengan para ahli teknis sekarang mencoba untuk menyelesaikan rinciannya.

Namun, kepala WTO mengatakan informasi tentang negosiasi yang rumit sejak itu telah terungkap melalui kebocoran ke media, membuat proses itu terhambat.

"Itu bukan ketidaksengajaan. Saya pikir ini adalah cara yang disengaja untuk menghentikan negosiasi dan menghentikan jawaban. Masalahnya adalah jutaan nyawa bergantung pada kesepakatan ini. Benua seperti Afrika sedang menunggu," ujarnya.

Baca Juga: Jadwal Vaksin Covid-19 di Bogor 18 Desember 2021, Tersedia Dosis 1 dan 2

Dia mengatakan sulit untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab dan tidak merujuk pada laporan tertentu, tetapi mengatakan mereka menyebabkan ketidakpercayaan.

Okonjo-Iweala mengatakan keempat pihak dalam pembicaraan telah menyebutkan bahwa mereka menginginkan solusi dengan cepat dan bahwa dia akan melanjutkan pekerjaannya untuk mencapai tujuan ini.

Mereka juga telah menyepakati kerangka kerja yang dapat menghasilkan solusi yang memuaskan kedua belah pihak.

"Tidak ada satu pihak yang akan mendapatkan 100 persen, tetapi ini adalah solusi memuaskan yang menurut saya dapat ditandatangani oleh kedua belah pihak. Kami sangat bergerak ke arah itu," katanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah