Baca Juga: ARMY Tak Akan Kesepian, J-Hope Sebut Akan Rutin Gunakan Instagram Ini Alasannya
Dekrit Taliban awal bulan ini terkait hak-hak perempuan dan anak perempuan untuk pendidikan, pekerjaan dan kebebasan bergerak mereka dan untuk berpartisipasi dalam kehidupan publik, telah gagal.
Setidaknya ada delapan aktivis Afghanistan dan dua wartawan telah tewas sejak Agustus. PBB juga telah mendokumentasikan 59 penahanan yang tidak sah.
"Keamanan para hakim, jaksa, dan pengacara Afghanistan - khususnya profesional hukum wanita - adalah masalah yang harus diwaspadai," ungkap al-Nashif.
Utusan Afghanistan dari bekas pemerintah menuduh Taliban melakukan berbagai pelanggaran termasuk pembunuhan yang ditargetkan dan penghilangan paksa.
“Dengan pengambilalihan militer Kabul oleh Taliban, tidak hanya kita melihat pembalikan total dari kemajuan dua dekade… tetapi kelompok itu juga melakukan serangkaian pelanggaran dengan impunitas penuh yang dalam banyak kasus tidak dilaporkan dan tidak terdokumentasi,” ujar Nasir Ahmad Andisha dalam forum tersebut.
Andisha, duta besar Kabul untuk PBB di Jenewa yang masih diakui oleh badan dunia itu, menyinggung terkait dugaan pembersihan etnis dan suku.
"Laporan yang dapat dipercaya telah memberikan kesaksian tentang pembersihan etnis dan suku di beberapa provinsi di negara itu."***