Akan tetapi panitia sering kecolongan pada tahun-tahun sebelumnya lantaran belum memiliki tenaga ahli yang handal menilai kecurangan yang dilakukan.
Baru di tahun ini tim panitia menerapkan teknologi canggih yang memiliki keahlian untuk membongkar kecantikan buatan yang terpasang di setiap wajah maupun anggota tubuh lain dari unta yang jadi kontestan.
Biasanya pemenang ditentukan berdasarkan bentuk kepala, leher, punuk, postur badan, dan aksesori yang dikenakan.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Temukan Aspek Tersembunyi Dalam diri Anda Hanya dari Gambar yang Dilihat ini
Per tahun ini penilaian juga ditambahkan dengan apakah si unta bisa menggerakkan mulut serta hidungnya.
Faktor penilaian ini secara khusus ditambahkan lantaran injeksi hormone dan botox biasanya berefek pada unta yang terlihat lebih gemuk juga bagian kepala dan bibir yang menjadi lebih datar dan sulit untuk digerakkan.
Para peternak nakal juga kabarnya sengaja memasangi unta mereka tali elastis untuk menekan bagian tubuh yang tidak diinginkan dan mengisi bagian tertentu agar hewan berpunuk itu jadi terlihat lebih rileks di hadapan para juri.
Baca Juga: Ulasan Beberapa Vaksin Covid-19 yang Bisa Digunakan Anak Usia 6-11 Tahun, Sinovac hingga Moderna
Sementara itu, praktik mempercantik unta ini kabarnya bukan sekedar dilakukan demi keperluan kontes kecantikan saja.
Melainkan memang sudah jadi praktik sehari-hari lantaran bisnis peternakan unta bisa meraih keuntungan hingga ratusan juta dolar.