PR TASIKMALAYA – Dalam podcast Time to Walk yang direkam Pangeran William baru-baru ini, sang Adipati Cambridge yang sudah menikahi Kate Middleton selama satu dekade terakhir tiba-tiba saja terindikasi belum bisa move on dari sosok mantan pacarnya.
Pengakuan belum bisa move on ini keluar langsung dari mulut Pangeran William.
Pangeran William mengakui kehidupannya hingga saat ini masih dipengaruhi sosok ayah mantan pacarnya.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Cheat Sheet, adalah ayah dari Jecca Craig yang Pangeran William maksud.
Konon kabarnya Jecca Craig merupakan cinta pertama dari Pangeran William.
Lahir di Taunton, Inggris, Jecca Craig merupakan salah satu pendiri dari Panthera.
Panthera adalah sebuah organisasi yang menjadikan konservasi kucing hutan sebagai pusat perhatiannya.
Organisasi pemerhati hewan ini juga melancarkan kampanye Stop Ivory yang bertujuan untuk melindungi gajah dari perburuan gading ilegal.
Sedari kecil, Jecca Craig tumbuh sebagai penyayang hewan lantaran keluarganya memiliki peternakan di Lewa, Kenya.
Kemudian peternakan ini diperluas menjadi tempat perlindungan hewan liar yang dikenal bernama Lewa Wildlife Conservatory.
Jecca Craig dan Pangeran William mulai berpacaran sejak keduanya masih remaja.
Sewaktu masih berpacaran, sang Adipati Cambridge kabarnya sering menghabiskan waktu di peternakan orang tua Jecca Craig.
Baca Juga: Bubarkan Balap Liar di Pondok Indah, Polisi Dikeroyok Orang Tak Dikenal
Akan tetapi hubungan keduanya perlahan-lahan retak hingga akhirnya terpaksa putus lantaran sang Adipati Cambridge menemukan tambatan hati baru begitu mulai berkuliah di Universitas Saint Andrew yaitu Kate Middleton.
Diakui Pangeran William, meski kisah cintanya dengan Jecca Craig kini hanya sekedar kenangan manis di masa lalu, tetapi kehidupannya hingga saat ini masih dipengaruhi oleh sosok Ian Craig.
Sewaktu dirinya dan adiknya, Pangeran Harry, mengunjungi konservasi Lewa Downs, Pangeran William mengakui mendapatkan pelajaran hidup yang sangat berharga.
“Saya memiliki pengalaman yang luar biasa di mana berkesempatan melihat secara langsung bagaimana Ian membius seekor gajah untuk kepentingan penelitian. Saya rasa kala itu saya baru berumur 16 atau 17 tahun,” kenang Pangeran William.
Dalam kesempatan itu juga suami dari Kate Middleton tersebut berkesempatan untuk menyentuh dan mempelajari gajah yang sedang dalam kondisi tertidur.
“Gajah itu terbaring di hadapanmu. Bernapas pelan, rusuknya naik-turun. Mengangkat belalainya lalu mendengarkan suara napasnya. Benar-benar spesial. Pengalaman yang sangat langka. Dan bagi seorang pemuda kala itu, pengalaman itu sangat keren,” ucap Pangeran William.
Tak cuma mempelajari gajah yang sedang tertidur, Pangeran William berkesempatan untuk mendapatkan pelajaran yang sangat berharga dari konservatori kepunyaan keluarga mantan pacarnya tersebut.
Pelajaran berharga ini didapatkan sewaktu Ian Craig mengatakan bahwa kehidupan antara binatang liar dan manusia sebenarnya tidaklah bisa dipisahkan.
Baca Juga: Kemenangan Bupati Sorong atas Perusahaan Sawit Disorot Media Asing
Hal ini membuat putra sulung dari Pangeran Charles dan Putri Diana tersebut sadar bahwa dengan takdirnya untuk memimpin Kerajaan Inggris suatu hari nanti, ia baru bisa menjadi pemimpin yang baik jika memiliki kemampuan memahami sesama.
Di mana dirinya bertemu dengan banyak orang bukan hanya untuk sekedar menyapa tetapi juga untuk memahami rintangan apa yang mereka alami dalam kehidupan setiap harinya.
Meski saat ini Pangeran William dan Jecca Craig sudah berakhir bahagia dengan pasangan hidup masing-masing, keduanya masih aktif mengkampanyekan perlindungan terhadap hewan liar.
Jecca Craig melanjutkan konservatori keluarganya sementara Pangeran William menjadi patron dari Tusk Trust, badan amal yang bertujuan untuk melindungi hewan liar yang tersebar di Afrika seperti contohnya gajah, badak, dan singa.***