Namun, waktu pembukaan kembali "perlu dikoordinasikan dengan negara lain."
Tokyo belum memberikan pernyataan resmi terkait masalah tersebut sejauh ini.
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno saat konferensi pers pada Kamis, juga menolak berkomentar ketika ditanya apakah Jepang mengakui pemerintah Taliban.
Baca Juga: Park So Dam Ungkap Kenangan Saat Casting Film Parasite, Sempat Terkejut Dirinya Mirip Choi Woo Shik
Kementerian Luar Negeri Jepang mengumumkan pada Kamis bahwa Okada melakukan perjalanan empat hari ke Kabul mulai Minggu, untuk bertemu dengan pejabat senior Taliban termasuk Baradar.
Jepang akan terus berkomunikasi dengan Taliban "pada tingkat praktis," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Kementerian melaporkan bahwa Okada meminta Taliban untuk mengamankan keselamatan warga negara Jepang dan staf lokal di Afghanistan.
Okada juga meminta agar Taliban menghormati hak "semua warga Afghanistan termasuk perempuan dan etnis minoritas" dan membangun "sistem politik yang inklusif".
Ini adalah pertama kalinya pembicaraan tingkat tinggi antara Jepang dan Taliban di Kabul terungkap sejak Taliban menguasai Afghanistan.***