Dokumen AS Ini Sebut Ilmuwan Wuhan Pelajari Virus Corona pada Kelelawar Beberapa Bulan Sebelum Pandemi

- 22 November 2021, 13:14 WIB
Dokumen pemerintah AS yang bocor menyebutkan bahwa Institut Virologi Wuhan tengah pelajari virus Corona pada kelelawar di September 2019.
Dokumen pemerintah AS yang bocor menyebutkan bahwa Institut Virologi Wuhan tengah pelajari virus Corona pada kelelawar di September 2019. /REUTERS/Thomas Peter

Virus RaTG13, juga sangat mirip secara genetik dengan Sars-Cov-2, ditemukan pada kelelawar tapal kuda di tambang di Yunnan.

Rekaman sekuens genetik yang dikumpulkan dari Yunnan dan Laos telah dihapus dari database online di institut Wuhan pada September 2019, membuat para ahli tidak mengetahui tentang strain yang telah dipelajari di sana.

Lord Matt Ridley, salah satu penulis buku tentang asal usul Covid, mengatakan penemuan tersebut memberi harapan bagi para peneliti, yang pencarian kebenarannya terhambat oleh penolakan Tiongkok untuk bekerja sama.

Baca Juga: Rating Episode Baru 'Jirisan' Alami Peningkatan, Berikut Link Nonton Drakor yang Dibintangi Joo Ji Hoon Ini

Gilles Demaneuf, seorang ilmuwan data yang berbasis di Selandia Baru dan anggota kelompok penelitian asal pandemi Drastic, mengatakan pengungkapan itu memberikan hal yang masuk akal terkait penyebaran virus dari kelelawar Laos ke orang-orang di Wuhan.

“Sekarang kami memiliki rute langsung yang sangat masuk akal dengan dua opsi. Nomor satu, sampler kelelawar Wuhan terinfeksi dalam perjalanan pengambilan sampel lapangan,” kata Demaneuf.

“Nomor dua, kecelakaan penelitian di Wuhan ketika memanipulasi virus Corona kelelawar Laos,” lanjutnya.

Baca Juga: Ratu Elizabeth Bersama Pangeran Charles dan Pangeran William Tempuh Jalur Hukum Usai Penayangan Dokumenter Ini

Dokumen bocor lainnya mengungkapkan bahwa kepala EcoHealth Alliance, Dr Peter Daszak, telah mengajukan kepada pemerintah AS untuk pendanaan agar dapat memasukkan tempat pembelahan secara artifisial ke dalam virus Corona mirip Sars.

Permintaan pada tahun 2018 oleh Dr Peter Daszak itu ditujukan untuk pekerjaan manipulasi virus, dan  ditolak karena kekhawatiran akan bahaya yang dapat ditimbulkan oleh perubahan tersebut.***

Halaman:

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Daily Mail


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah