Network
PR TASIKMALAYA – Dalam pertemuan virtual antara Joe Biden dan Xi Jinping, pemimpin Tiongkok itu memanggil Presiden AS dengan sebutan teman lama.
Akan tetapi, Gedung Putih bersikeras bahwa Presiden Joe Biden bukanlah teman lama dari Presiden Tiongkok Xi Jinping.
Joe Biden telah menyangkal di masa lalu bahwa dia adalah teman dari Xi Jinping, meskipun sering dengan hangat menceritakan interaksi mereka selama menjadi wakil presiden.
Baca Juga: Deddy Corbuzier Akui Rasakan Hal Ini Ketika Ngobrol Bareng Cinta Laura: Saya…
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari New York Post, seorang reporter bertanya kepada juru bicara Gedung Putih Andrew Bates terkait apakah Xi Jinping berniat untuk melemahkan AS dengan julukan teman lama.
"Saya tidak akan berbicara mewakili Presiden Xi Jinping," kata Bates.
“Tetapi seperti yang baru saja Anda sebutkan, Anda telah mendengar secara eksplisit dari presiden sendiri bahwa dia memiliki hubungan jangka panjang dengan Presiden Xi Jinping,” sambungnya.
Baca Juga: Adik Teuku Ryan Akui Tak Cemburu dengan Ria Ricis, Puput: Sering Kasih Hadiah
“Mereka menghabiskan banyak waktu bersama, mereka dapat melakukan diskusi yang jujur dan langsung satu sama lain, yang membantu mereka menjadi produktif. Tapi dia tidak menganggap Xi Jinping sebagai teman lama,” tegasnya.
Xi Jinping membuka KTT virtual dengan memberi tahu Joe Biden selama sambutan publik singkat bahwa dirinya senang melihat teman lamanya.
Akan tetapi, Joe Biden telah menegaskan bahwa bahkan sejak Juni lalu bahwa ia dan Xi Jinping bukanlah teman lama.
Baca Juga: Lama Bungkam soal Tudingan Hamil Duluan, Ria Ricis Tiba-tiba Blak-blakan soal Ngidam: Gue Bingung
“Mari kita luruskan. Kami saling mengenal dengan baik. Kami bukan teman lama. Ini hanya urusan profesional murni," kata Joe Biden.
Beberapa jam sebelum Joe Biden dan Xi Jinping lakukan pertemuan virtual, sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki mengatakan bahwa Joe Biden masih tidak menganggap Xi Jinping sebagai teman lamanya.
KTT virtual Joe Biden dan Xi Jinping berlangsung sekitar 3 setengah jam dan mencakup lebih dari puluhan topik utama.
Namun asal muasal pandemi Covid-19 yang telah menewaskan lebih dari 762.000 orang Amerika ternyata tidak masuk dalam topik itu.
Sebuah rilis Gedung Putih mengatakan para pemimpin membahas perdagangan, hak asasi manusia, Afghanistan, Iran, Korea Utara, Taiwan, Hong Kong, Tibet, serta Xinjiang.
Mereka juga membahas Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka, keamanan kesehatan, krisis iklim dan pasokan energi global.***
