"Ini adalah kecelakaan yang sangat mengerikan," ucap Brima.
Sementara video yang dibagikan secara online setelah kejadian tersebut, memperlihatkan sejumlah orang yang tengah berlarian melalui awan asap tebal.
Baca Juga: Lama Bungkam, Ria Ricis Sentil Soal Teuku Ryan Disebut Numpang Hidup hingga Buktikan Ini
Adapun peristiwa meledaknya tanker bahan bakar, kini telah memberikan sebuah tantangan besar bagi layanan kesehatan Freetown.
Bagaimana tidak, epidemi Ebota pada tahun 2014 hingga 2016 telah memusnahkan para jajaran staf medisnya, 250 orang diantaranya meninggal, dan kini sistemnya pun belum pulih.
Tak hanya itu, Rumah Sakit Connaught juga kewalahan dengan banyaknya pasien yang masuk.
Baca Juga: Cut Meyriska Sempat Ditarik Keluar Bioskop karena Langgar Aturan Keluarga: Susah untuk Nonton
Sehingga, beberapa pasien yang terluka telah dipindahkan ke lokasi lain, termasuk rumah sakit militer.
Swaray Lengor sebagai menejer program di Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah, juga mengatakan situasi di rumah sakit yang kian mengalami kehabisan segala fasilitasnya.
"Situasi di rumah sakit, terutama rumah sakit Counaught luar biasa. Bahan medis habis dipakai dan kapasitas tempat tidur tidak memadai," kata Swaray Lengor.