Network
PR TASIKMALAYA – Ratu Elizabeth II dalam beberapa kesempatan kerap memperkenalkan dirinya sendiri sebagai Elizabeth Windsor.
Windsor dan Mountbatten yang diambil dari nama keluarga Pangeran Philip merupakan nama keluarga yang dipilih Ratu Elizabeth II dan suaminya untuk dipakai oleh keturunan Kerajaan Inggris.
Akan tetapi tak banyak yang tahu bahwa ternyata nama keluarga Kerajaan Inggris sudah mengalami perubahan beberapa kali sebelum akhirnya menggunakan Windsor dan Mountbatten.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Express, House of Windsor sudah memimpin Kerajaan Inggris selama lebih dari seabad.
Meski House of Windsor yang memimpin, tetapi nama keluarga yang dipakai justru tidak pernah menggunakan Windsor.
Sebab sebenarnya tidak umum bagi keluarga Kerajaan Inggris untuk memiliki nama keluarga.
Baca Juga: Sudah Berpisah 18 Tahun dari Mimin, Asep Ungkap Tabiat Arigi pada Keluarga Yosef: Anak Saya..
Baru setelah Kerajaan Inggris dipimpin oleh Ratu Elizabeth II, sang Ratu memilih gabungan Mountbatten-Windsor sebagai penanda keturunannya.
Berdasarkan laporan Express, nama keluarga Windsor baru mulai digunakan pada tahun 1917.
Sebelumnya, keluarga Kerajaan Inggris lebih dikenal dengan nama keluarga Saxe-Coburg-Gotha.
Gabungan nama itu berasal dari Pangeran Albert yang menikahi Ratu Victoria, pemimpin Kerajaan Inggris.
Ratu Victoria sebenarnya berasal dari keluarga House of Hanover.
Akan tetapi setelah menikahi Pangeran Albert, sang Ratu mengadopsi nama Saxe-Coburg-Gotha sebagai nama keluarga untuk menandakan keturunannya.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar yang Dilihat Pertama Kali Akan Mendeskripsikan Diri Anda
Raja Inggris pertama yang memakai nama keluarga Saxe-Coburg-Gotha adalah Raja Edward VII.
Di mana Raja Edward VII hanya memimpin hingga tahun 1910.
Kemudian takhta jatuh ke tangan putranya yang dikenal sebagai Raja George V.
Baca Juga: Lesti Kejora Diam-diam Nekat Berbohong dan Langgar Aturan Rizky Billar: Dedek Sebenarnya...
Penggunaan nama keluarga Saxe-Coburg-Gotha diubah di bawah kepemimpinan Raja George V.
Di tanggal 17 Juli 1917, Raja George V menggelar pertemuan dengan Privy Council.
Dari pertemuan itu, sang Raja membuat aturan yang mengubah pemakaian nama keluarga Kerajaan Inggris.
Baca Juga: Simak Biaya Perpanjangan SIM A dan SIM C Terbaru per November 2021
Yaitu seluruh garis keturunan lelaki dari Ratu Victoria masih boleh menggunakan nama keluarga Saxe-Coburg-Gotha.
Sementara keturunan wanita dan mereka yang sudah menikah diharuskan memakai nama keluarga Windsor.
Sewaktu aturan ini dikeluarkan, House of Windsor masih merupakan ‘keluarga muda’ dari Kerajaan Inggris.
Baca Juga: Kemenangan The Minions Pastikan Indonesia Raih 1 Gelar di Hylo Open 2021
Baru berdiri sekitar lebih dari 100 tahun saja, nama keluarga Kerajaan Inggris diubah dari Saxe-Coburg-Gotha menjadi Windsor gegara adanya gerakan anti Jerman yang muncul selama era Perang Dunia I.
Berdasarkan catatan sejarah Kerajaan Inggris, Windsor diambil dari nama kastil yang saat ini dijadikan kediaman utama Ratu Elizabeth II.
Kemudian nama keluarga Kerajaan Inggris kembali mengalami sedikit perubahan saat Putri Elizabeth dinobatkan sebagai Ratu pada tahun 1952, menggantikan Raja George VI.
Baca Juga: Apa Jenis Hewan yang Anda Pelihara? Bongkar Kepribadian Pemiliknya, Salah Satunya Takut Komitmen
Di laman resmi Kerajaan Inggris tertulis bahwa Ratu Elizabeth II dan suaminya, Pangeran Philip, ingin agar keturunan langsung dari mereka dikenal dengan nama keluarga yang berbeda dari keluarga Kerajaan Inggris sebelumnya.
Akan tetapi Ratu dan Adipati Edinburgh tidak ingin mengubah sepenuhnya nama yang sudah dipilih Raja George V untuk keluarga Kerajaan Inggris.
Windsor menjadi penanda keturunan Raja George V baik lelaki maupun seluruh perempuan yang belum menikah.
Baca Juga: Akui Syok, Okan Kornelius Sesali Hal Ini saat Tidak Bisa Bertemu Vanessa Angel dan Bibi Ardiansyah
“Diputuskan dalam Privy Council bahwa keturunan Ratu, di luar mereka yang mendapat gelar HRH (Yang Mulia) serta Pangeran atau Putri, juga keturunan perempuan yang sudah menikah, akan memakai nama keluarga Mountbatten-Windsor,” jelas isi pernyataan yang diunggah laman resmi Kerajaan Inggris.
Apabila gelar HRH juga Pangeran atau Putri tidak dipakai dan kebetulan anggota kerajaan tersebut membutuhkan nama keluarga, maka yang dipakai tetap Mountbatten-Windsor.
Mountbatten diambil dari nama keluarga Pangeran Philip yang sudah mengalami naturalisasi menjadi warga Inggris pada tahun 1947 silam.
Baca Juga: Sudah Berpisah 18 Tahun dari Mimin, Asep Ungkap Tabiat Arigi pada Keluarga Yosef: Anak Saya..
Sewaktu masih bergabung di Angkatan Laut Britania Raya, Pangeran Philip dikenal dengan nama Letnan Philip Mountbatten.
Nama keluarga Mountbatten-Windsor pertama kali muncul di dokumen resmi Kerajaan Inggris bertanggal 14 November 1973.
Tanggal tersebut merupakan hari pernikahan Putri Anne dengan Kapten Mark Philips yang mendaftarkan pernikahan mereka di Westminster Abbey.
Baca Juga: Bahagia Bertambah Usia hingga Merasa Mendapatkan Berkah di Tahun Ini, Ashanty: Dapat Anak Lagi...
House of Windsor akan tetap menjadi keluarga Kerajaan Inggris yang paling berkuasa meski Ratu Elizabeth II sudah meninggal dunia nanti.
Kecuali jika Pangeran Charles yang sudah naik takhta berkata sebaliknya dan memilih tidak lagi menggunakan nama keluarga Mountbatten-Windsor.***
