Pria Berpakaian seperti Joker Serang Warga Tokyo, Polisi: Dia Ingin Hukuman Mati

- 2 November 2021, 16:32 WIB
Seorang warga Jepang berpakaian seperti joker menyerang warga, polisi setempat menyebut pria itu menginginkan hukuman mati.
Seorang warga Jepang berpakaian seperti joker menyerang warga, polisi setempat menyebut pria itu menginginkan hukuman mati. /Kyodo/via REUTERS

PR TASIKMALAYA - Seorang pria berpakaian seperti Joker telah melakukan serangan di momen Halloween di kereta bawah tanah di Tokyo.

Dia ingin membunuh banyak orang dan telah merencanakan gerakannya selama berbulan-bulan, dia membeli pisau melalui internet, demikian kata polisi dan media pada Selasa 2 November.

Serangan penusukan dan pembakaran yang secara singkat menyebabkan api berkobar di gerbong kereta itu dilakukan pada Minggu malam ketika banyak pengunjung pesta menuju ke Tokyo untuk perayaan Halloween.

Baca Juga: Pria Berkostum Joker Bakar Kereta di Jepang, 17 Orang Alami Luka-luka

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Channel News Asia, aksi brutalnya membuat para penumpang berteriak di dalam gerbong kereta dan berebut untuk melarikan diri dari serangan tersebut.

Seorang pria berusia 70-an berada dalam kondisi luka serius dengan luka tusuk di tubuhnya dan 16 orang lainnya dirawat karena luka ringan.

Kyota Hattori, 24 tahun, yang mengenakan pakaian seperti Joker ditangkap di tempat dan kemudian mengatakan kepada penyelidik bahwa dirinya ingin membunuh banyak orang, dan dia ingin mendapatkan hukuman mati.

Baca Juga: Simak! Begini Isi Pidato Kemenangan yang Dideklarasikan Fumio Kishida Atas Pemilu Jepang

Polisi mengatakan bahwa Hattori menyebut dirinya sangat menyukai Joker, demikian menurut Kyodo News.

Ditampilkan dalam rekaman video, Hattori yang duduk di kursi di gerbong kereta dengan tenang merokok sebelum melakukan penyerangan.

Dia membeli pisau yang dia gunakan melalui internet dan membawa sekira 4 liter cairan pemantik dalam botol plastik ketika menuju Tokyo.

Baca Juga: Squid Game Diklaim Media Jepang, Seluruh Permainan Disebut Bukan Berasal dari Korea

Hattori yang mengatakan kepada penyelidik “hal-hal tidak berjalan baik dengan pekerjaan dan teman-teman” mungkin saja mengungkap faktor mengapa dia melakukan serangan tersebut.

Dia mulai merencanakan serangan pada awal Juni ketika dia berhenti dari pekerjaannya di kota barat daya Fukuoka dan mulai pindah ke timur, kemudian tinggal selama beberapa waktu di kota-kota besar. Sampai akhirnya dia tiba di Tokyo sebulan yang lalu.

Hattori memilih melakukan serangannya ketika Halloween karena dia tahu Tokyo akan ramai. Dia meninggalkan hotelnya di sore hari dan naik kereta api ke Shibuya.

Baca Juga: Hasil French Open 2021: Jepang Juara Umum, The Minions Gagal Pertahankan Gelar

Setelah itu, dia naik kereta api dari kota tetapi kemudian berganti ke kereta lain menuju kembali dan ketika gerbong mulai ramai dipenuhi orang-orang, dia langsung melancarkan serangan itu.

Menteri Transportasi Jepang, Tetsu Saito, mengatakan pada konferensi pers pada Selasa bahwa pemerintah setempat telah mengatakan kepada perusahaan kereta api untuk meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah serangan lebih lanjut.

“Kereta api sangat penting bagi kehidupan masyarkat dan sangat penting untuk dapat merasa aman saat Anda menggunakannya,” kata Saito.***

Editor: Akhmad Jauhari

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah