Sebut Perusahaan Tak Akan Berubah, Mantan Karyawan Facebook Desak Mark Zuckerberg Mundur dari Jabatannya

- 2 November 2021, 16:32 WIB
Mantan karyawan Facebook mendesak Mark Zuckerberg untuk mundur dari jabatannya, karena menyebut perusahaan tidak akan berubah.
Mantan karyawan Facebook mendesak Mark Zuckerberg untuk mundur dari jabatannya, karena menyebut perusahaan tidak akan berubah. /REUTERS/DADO RUVIC

PR TASIKMALAYA – Mantan karyawan Facebook yang membocorkan dokumen tentang cara kerja di perusahaan itu kembali buka suara, kali ini tentang Mark Zuckenberg.

Mantan karyawan bernama Frances Haugen itu mendesak CEO Facebook Mark Zuckerberg untuk turun dari posisinya dan mengizinkan perubahan di perusahaan daripada berupaya mengubah citra.

Baru-baru ini, mantan karyawan tersebut mengungkapkan tentang bagaimana Facebook tidak berusaha melindungi pengguna muda, dan perusahaan itu pun berganti nama menjadi Meta.

Baca Juga: Bukan Arya Saloka, Anak Putri Anne Dicium Pria Lain hingga Disamakan dengan Jagung oleh Ibunya

"Saya pikir tidak mungkin perusahaan akan berubah jika Mark Zuckerberg tetap menjadi CEO," kata Haugen, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.

"Mungkin ini adalah kesempatan bagi orang lain untuk mengambil kendali. Facebook akan lebih kuat dengan seseorang yang bersedia untuk fokus pada keamanan," ia menambahkan.

Jejaring sosial dengan hampir 3 miliar pengguna itu mengubah namanya menjadi Meta minggu lalu.

Baca Juga: Jadi Penyesalan Tak Saksikan Cleo Saat Dilahirkan, Judika Ganti dengan Hal Ini: Kado Spesialnya...

Mereka melakukan rebrand yang berfokus pada pembangunan "metaverse", lingkungan virtual bersama yang disebut akan menjadi penerus internet seluler.

Mengomentari rebranding, Haugen mengatakan itu tidak masuk akal, mengingat masalah keamanan yang belum ditangani.

"Berkali-kali Facebook memilih ekspansi dan area baru alih-alih berpegang teguh pada apa yang telah mereka lakukan," ujar Haugen.

Baca Juga: Jelang Pernikahan, Ria Ricis dan Teuku Ryan Diberi Pembekalan dari KUA Kebayoran Lama

Pengumuman Facebook itu datang di tengah kritik keras dari anggota parlemen dan regulator atas praktik bisnis perusahaan.

Terutama adalah kekuatan pasarnya yang sangat besar, keputusan algoritmik, dan pemolisian pelanggaran pada layanannya.

Namun Facebook telah membalas dengan mengatakan dokumen yang dibocorkan oleh Haugen digunakan untuk melukis gambaran palsu.

Baca Juga: Ungkap Kedatangan Teuku Ryan dari Aceh Untuk Meminang Ria Ricis, Oki Setiana Dewi: Banyak Pertanyaan...

Haugen mengatakan kepada anggota parlemen Inggris dan Amerika bulan lalu bahwa Facebook akan memicu kerusuhan yang lebih keras di seluruh dunia.

Namun hal itu bisa dicegah jika jejaring sosial tersebut mengekang algoritmenya yang mendorong konten ekstrem, memecah belah, dan memangsa demografi yang rentan.

"Masalah utama adalah bahwa fondasi keamanan platform didasarkan pada pemantauan konten  berdasarkan bahasa, yang tidak berskala ke semua negara tempat Facebook beroperasi," tandas Haugen.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x