Alih-alih membawa tongkat, nenek itu justru hanya menggunakan sepatu tanpa kaus kaki serta sarung tangan.
Pendakian itu dilaluinya bersama sang anak, Esah Hitam yang berusia 59 tahun.
Semula keduanya tidak berencana melakukan pendakian, namun karena rencana awal mereka mengunjungi kerabat dibatalkan, maka ia memutuskan mendaki ke Gunung Datuk.
"Putri saya pernah mengajak saya mendaki Gunung Datuk, dan saya setuju karena sudah lama saya tidak mendaki gunung," ujarnya.
"Saya juga bisa menyaksikan matahari terbenam dan bahkan minum di gua dekat puncak gunung," sambungnya.
Nenek itu juga menceritakan pengalamannya melakukan pendakian sebelumnya.
"Sebelum menikah, saya mendaki gunung tiga kali dan di awal pernikahan saya dengan suami almarhum Hitam Sardi, saya mendaki lagi," ujarnya.
Sang nenek juga terkejut mendapati banyak pendaki yang khawatir padanya, beberapa di antaranya bahkan menawarkan tongkat mereka.