"Saya tidak mengetahui situasi yang Anda sebutkan," ucapnya.
Tiongkok telah berupaya membangun hubungan persahabatan dengan Taliban setelah pengambilalihan mereka di Afghanistan, tetapi telah meminta kelompok itu untuk menindak separatis Uyghur minoritas Muslim yang ingin menyusup ke wilayah perbatasan sensitif Xinjiang.
Baca Juga: Bandingkan Calon Anak Lesti-Billar dengan Aurel-Atta, Gus Miftah Ungkap Hal Ini: Rebutan Untuk...
Sementara negara-negara Asia Tengah lainnya telah menjalin hubungan kerja dengan rezim baru di Afghanistan, Tajikistan telah mencerca kelompok garis keras dan menghindari pembicaraan langsung.
Pemimpin otoriter republik Emomali Rakhmon mengungkapkan kekhawatiran tentang apa yang disebutnya "kelompok teroris" yang ditempatkan di titik-titik di sepanjang perbatasannya yang lebih dari 1.300 kilometer (810 mil) dengan negara itu.
Kelompok yang dimaksud Rakhmon diyakini termasuk mantan dan warga negara Tajik saat ini di antara anggota mereka.
Tajikistan adalah sebuah negara yang memiliki populasi 9,5 juta penduduk telah menerima bantuan keuangan dari Tiongkok dan Amerika Serikat untuk membangun dan memperkuat pos perbatasannya.
Tiongkok juga dilaporkan memelihara fasilitas polisi bersama dengan Tajikistan di Gorno-Badakhshan, yang berbatasan langsung dengan Xinjiang.
Pihak Beijing tidak memberi tanggapan apapun terkait pembangunan pangkalan polisi tersebut.***