Seorang Pria Tua Tewas Setelah Tabung Oksigen Tersedot ke Dalam Mesin MRI dan Menghantam Kepalanya

- 20 Oktober 2021, 14:51 WIB
Ilustrasi MRI. Seorang pria tua tewas akibat terbentur tabung oksigen yang tersedot ke mesin MRI.
Ilustrasi MRI. Seorang pria tua tewas akibat terbentur tabung oksigen yang tersedot ke mesin MRI. /Pixabay/jarmoluk

PR TASIKMALAYA - Siapapun yang memasuki ruang MRI tidak boleh memiliki benda logam di dalam diri mereka, karena mesin MRI menggunakan gaya magnet yang sangat kuat.

Seorang pasien berusia 60 tahun, di Korea Selatan meninggal setelah kepalanya terkena tabung oksigen seberat 60 kg, yang tersedot ke mesin Magnetic Resonance Imaging (MRI).

Insiden itu terjadi pada Kamis, di kota selatan Gimhae, ketika pria tua itu, yang namanya belum diungkapkan, di bawa ke ruang MRI sebuah rumah sakit dalam kondisi kritis setelah menderita kejang.

Baca Juga: Berlibur ke Turki, Rizky Billar Siapkan Segala Hal Termasuk Stroller untuk Lesti Kejora, Derry: Agak ...

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Independent, Inspektur polisi Choi Tae-yong, mengatakan mereka sedang menyelidiki mengapa tabung oksigen dibawa ke ruang MRI.

“Kami akan menyelidiki insiden itu secara menyeluruh untuk menentukan apakah ada kesalahan manusia,” kata petugas polisi itu kepada Surat kabar.

Dia menambahkan bahwa sistem pasokan oksigen bawaan mungkin tidak berfungsi, yang mengarah ke kebutuhan silinder eksternal. Tidak ada kamera CCTV di ruang MRI.

Baca Juga: Soroti Tarikan Garis Bibir Rachel Vennya Saat Ucapkan Hal ini, Pakar Ekspresi: Dia Senyum Nggak Suka, Terpaksa

Biasanya tidak ada benda logam di sekitar mesin MRI, karena gaya magnet yang sangat kuat.

Siapapun yang memasuki ruang MRI, diharuskan meninggalkan benda logam magnetik di luar, termasuk kunci, jam tangan dan perhiasan, menurut pedoman pemerintah Korea Selatan.

Ini karena Medan magnet pemindai MRI hingga 60.000 kali lebih kuat dari planet ini.

Baca Juga: Sikap Rizky Billar Saat Lesti Kejora Pingsan Dibongkar Manajer: Dia Sudah Tidak Pedulikan …

Dalam insiden serupa pada 2018, seorang pria India berusia 32 tahun, meninggal setelah tersedot ke dalam mesin MRI saat membawa tabung oksigen, di sebuah rumah sakit, di Mumbai.

Satu dekade lalu, seorang anak laki-laki berusia enam tahun, meninggal di rumah sakit New York karena hal yang sama.

Ia tewas setelah kepalanya hancur oleh tabung oksigen yang dilemparkan ke seberang ruangan oleh mesin MRI.

Baca Juga: Atta Halilintar Bosan dengan Hiruk Pikuk Jakarta, Suami Aurel Hermansyah Siap Bangun Rumah di Puncak Gunung?

Dan pada September, seorang pekerja yang membantu memindahkan pemindai MRI dari lantai empat ke lantai dasar Rumah Sakit Universitas Utah, di Salt Lake City, AS, meninggal setelah pemindai MRI jatuh.

Melihat dari kejadian tragis yang sudah terjadi, sebaiknya agar lebih diperhatikan lagi peraturan keamanan yang sudah ditetapkan sebelum menggunakan MRI.

Sehingga tidak ada lagi kejadian serupa.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah