Dinilai sebagai Upaya Provokasi, Korea Utara Kembali Luncurkan Rudal Balistik Baru dari Kapal Selam

- 20 Oktober 2021, 12:45 WIB
Korea Utara kembali luncurkan uji coba rudal balistik yang lebih kecil dari kapal selam, yang dinilai AS sebagai upaya provokasi.
Korea Utara kembali luncurkan uji coba rudal balistik yang lebih kecil dari kapal selam, yang dinilai AS sebagai upaya provokasi. //KCNA/REUTERS

Namun, Pyongyang menolak tawaran AS itu, dan malah menuduh AS dan Korea Selatan membicarakan diplomasi sambil meningkatkan ketegangan dengan kegiatan militer mereka sendiri.

SLBM "tipe baru" diluncurkan dari kapal selam yang sama yang terlibat dalam uji coba SLBM lama pada 2016.

Baca Juga: Jadwal TV di Trans TV, SCTV, NET TV, dan TVRI pada Hari Ini, 20 Oktober 2021: Ada Film 'John Wick 2'

Korea Utara memiliki armada besar kapal selam tua, tetapi belum mengerahkan kapal selam rudal balistik operasional di luar kapal eksperimental kelas Gorae yang digunakan dalam pengujian.

Foto-foto yang dirilis oleh KCNA menunjukkan rudal yang diluncurkan lebih tipis dan lebih kecil dari desain SLBM Korea Utara sebelumnya.

Model rudal balistik ini dikabarkan menjadi rudak yang belum pernah dipamerkan dan ini pertama kali diperlihatkan di pameran pertahanan di Pyongyang pekan lalu.

Baca Juga: Akan Segera Menikah, Begini Cerita Jessica Iskandar Saat Dilamar Vincent Verhaag

Dengan ukuran SLBM yang lebih kecil, hal ini menunjang lebih banyak rudal yang disimpan di satu kapal selam.

Meskipun rudal balistik yang kecil ini hanya memliki jangkauan yang lebih pendek, berpotensi menempatkan Korea Utara yang bersenjata nuklir lebih dekat untuk menerjunkan kapal selam rudal balistik operasional (SSB).

“Meskipun desain SLBM Korea Utara yang lebih kecil dapat memungkinkan lebih banyak rudal per kapal, itu juga dapat memungkinkan desain SSB yang lebih kecil dan tidak terlalu menantang, termasuk integrasi/konversi yang lebih mudah pada kapal selam yang sudah ada sebelumnya,” kata Joseph Dempsey, seorang peneliti pertahanan di Institut Internasional untuk Studi Strategis.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah