Media Korea Utara Beri Tanggapan Serius soal Squid Game: Kenyataan Menyedihkan Masyarakat Korea Selatan

- 14 Oktober 2021, 17:36 WIB
Korea Utara yang anti hiburan Korea Selatan kali ini menanggapi soal serial Netflix yang populer, yakni Squid Game.
Korea Utara yang anti hiburan Korea Selatan kali ini menanggapi soal serial Netflix yang populer, yakni Squid Game. /Instagram/@netflixkr

PR TASIKMALAYA - Korea Utara sebut serial Squid Game menggambarkan tentang masyarakat yang tidak sama, di mana tanpa uang orang diperlakukan seperti buah catur untuk orang-orang kaya. 

Salah satu web Korea Utara menyebut Squid Game merupakan serial yang mengekspose budaya Korea Selatan, hingga korupsi dan para baningan yang tidak bermoral.

Dikteahui bahwa Korea Utara mengecam soal serial Squid Game yang tengah hits di Korea Selatan hingga dunia ini.

Baca Juga: Perkara Lesti Kejora dan Rizky Billar di Televisi, Deddy Corbuzier Singgung Saaih Halilintar: Itu Kan...  

Atas segala tayangan di drama Squid Game, Korea Utara menyebut bahwa drama ini memperlihatkan kondisi Korsel sebenarnya. 

“Pertunjukan tersebut membuat orang menyadari kenyataan menyedihkan dari masyarakat Korea Selatan yang kejam, di mana manusia didorong ke persaingan yang ekstrim dan kemanusiaan mereka sedang dimusnahkan,” dikutip Pikiran-Rakyat-Tasikmalaya.com dari The Independent

Pasalnya, adegan di drama Squid Game itu menunjukkan ratusan kontestan yang dilanda kemiskinan, memainkan permainan anak-anak yang mematikan.

Baca Juga: Roy Suryo Tanggapi Video Viral Baim Wong yang Memarahi Kakek Suhud: Sebenarnya Dia...

Hal itu dilakukan demi memenangkan 45,6 miliar won Korea Selatan dan telah mengumpulkan pujian kritis secara global.

Meskipun pertunjukan tersebut telah memicu obsesi global terhadap budaya negara Asia, Korea Utara justru sejak tahun lalu meningkatkan serangannya terhadap pengaruh budaya anti-sosialis dan non-sosialis Korea Selatan yang menyebar di negara mereka.

Undang-undang pemikiran anti-reaksioner diberlakukan di Korea Utara pada tahun lalu, yang akan mengakibatkan 15 tahun penjara bagi mereka yang memiliki media atau seni dari Korea Selatan.

Baca Juga: Perkara Lesti Kejora dan Rizky Billar di Televisi, Deddy Corbuzier Singgung Saaih Halilintar: Itu Kan...

Pada bulan Januari, pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah mendesak industri hiburan negaranya untuk menghasilkan konten yang lebih baik dan menolak pengaruh luar.

Kim Jong Un juga menyebut bahwa KPop sebagai sebuat penyakit ganas yang merusak segala aspek kehidupan mulai dari cara berpakaian, gaya rambut, ucapan, dan prilaku anak muda Korea Utara.

Jika dibiarkan, hal itu dinilai akan membuat Korea Utara hancur. 

Baca Juga: Ada Oknum yang Sengaja Memelintir Masalah Baim Wong dengan Kakek Suhud, Psikolog: Punya Dendam

Menjuluki Korea Selatan sebagai neraka hidup yang dipenuhi pengemis, Korea Utara telah mencoba yang terbaik untuk menjaga pengaruh hiburan Korea Selatan tidak masuk.

Jika pertunjukan Korea Selatan diselundupkan dalam flash drive dan ditonton secara tertutup untuk menghindari denda, akan dikenakan hukuman penjara.

Para pembelot, mengingat bagaimana orang Korea Utara belajar melalui kaset dan CD dan berjuang melawan kelaparan, sementara orang Korea Selatan berusaha untuk membuang makanannya dan melakukan diet untuk menurunkan berat badan.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah