"Saya rasa hanya ketika ketidakberpihakan dan sikap saling menghormati dapat dipertahankan, maka akan ada kesepahaman yang lancar antara utara dan selatan," kata Kim Yo Jong, dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Reuters.
Ia melanjutkan bahwa diskusi konstruktif menawarkan kesempatan untuk solusi yang bermakna dan sukses untuk masalah.
Solusi itu termasuk pembentukan kembali kantor penghubung bersama utara-selatan dan KTT utara-selatan.
Sebelumnya, berbicara di Majelis Umum PBB, Presiden Korea Selatan Moon Jae-in mengulangi seruan untuk mengakhiri perang secara resmi.
Akan tetapi, ia mengatakan waktunya hampir habis untuk mencapai kemajuan seperti itu sebelum masa jabatannya berakhir pada Mei.
Baca Juga: Dapat Honeymoon Gratis dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Sumringah: Aman ya
Korea Utara selama beberapa dekade telah berusaha untuk mengakhiri perang tetapi Amerika Serikat enggan untuk setuju kecuali Korea Utara menyerahkan senjata nuklirnya.
Kim, yang merupakan orang kepercayaan kuat dari saudara laki-lakinya, mengatakan bahwa dia memperhatikan dengan penuh minat diskusi yang intens di Selatan mengenai prospek baru dari deklarasi resmi berakhirnya Perang Korea.
"Saya merasa bahwa suasana publik Korea Selatan yang ingin memulihkan hubungan antar-Korea dari kebuntuan dan mencapai stabilitas damai sesegera mungkin sangat kuat," katanya.