Perekonomian Malaysia yang semakin hari semakin memburuk membuat Muhyiddin Yassin memilih melepaskan jabatan yang diberikan kepadanya dari Raja Malaysia Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri’ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah ibni Almarhum Sultan Haji Ahmad Shah Al-Musta’in Billah.
Kala itu, Muhyiddin Yassin langsung ditunjuk jadi PM karena pemilu batal digelar akibat pandemi Covid-19.
Baca Juga: Tanggapi Polemik Pernikahannya dengan Alvin Faiz, Henny Rahman: Bang Zikri Sudah Tahu…
Meninggalkan kantornya setelah resmi bertugas selama 17 bulan terakhir, Muhyiddin Yassin turut serta membawa kabinetnya yang juga sudah kehilangan kepercayaan dari sebagian besar anggota parlemen Malaysia.
“Saya berharap pemerintahan baru bisa dibentuk secepatnya agar administrasi negara tidak terganggu," ucap Muhyiddin Yassin di dalam pidato pengunduran dirinya yang disiarkan melalui televisi.
"Dua bulan ke depan akan jadi masa-masa krusial karena kita sedang berharap untuk mencapai kekebalan komunitas di bulan Oktober nanti,” sambungnya.
Baca Juga: Alvin Faiz Akhirnya Pamer Foto Pernikahan dengan Henny Rahman, Netizen Ramai Beri Sindiran
Setelah Muhyiddin Yassin mundur, belum jelas siapakah yang akan menggantikan posisinya.
Sebab untuk saat ini, belum ada sosok yang cukup dipercaya sebagian besar anggota parlemen Malaysia untuk menjabat posisi perdana menteri.
Untuk sementara waktu, kekuasaan memerintah Malaysia diduga akan dikembalikan kepada United Malays National Organisation (UMNO) yang merupakan ‘partai tertua’ Malaysia.