Network
PR TASIKMALAYA - Perdana Menteri (PM) baru Haiti, Ariel Henry tengah berduka karena bencana gempa yang menimpa Haiti, 14 Agustus 2021.
Haiti yang dipimpin oleh PM Ariel Henry, kini dilanda musibah hingga alami banyak kerugian.
Tak hanya kerugian, PM Ariel Henry juga berduka melonjaknya korban tewas akibat gempa Haiti.
Diketahui, bahwa korban tewas akibat gempa Haiti ini mencapai 1.297 jiwa, dan ribuan lainnya juga alami luka-luka.
Tak hanya itu, kerusakan juga terjadi di mana-mana akibat bencana gempa tersebut.
Namun dengan adanya bencana gempa tersebut, Ariel Henry tak akan buru-buru meminta bantuan Internasional sebelum menilai tingkat kerusakan.
Meski ia mengumumkan keadaan darurat untuk satu bulan bagi Negara Haiti.
Dalam Twitter-nya pihaknya akan mencoba sebisa mungkin untuk berupaya sendiri.
“Kami memobilisasi semua sumber daya kami untuk membantu para korban,” tulis Ariel Henry.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI, Indosiar, dan SCTV 16 Agustus 2021: Ikatan Cinta Tayang Pukul 19.45 WIB
“Saya menyampaikan simpati saya kepada kerabat para korban gempa bumi dahsyat ini yang telah menelan banyak korban jiwa dan kehancuran yang besar,” tambahnya.
Sebuah video yang diposting online Sabtu, 14 Agustus 2021 menunjukkan lusinan penduduk Les Cayes berjalan melalui rumah-rumah yang hancur dan sebuah hotel.
Di antara puing-puing yang sudah bertebaran itu, mereka banyak yang mencari orang-orang terkasih yang hilang.
Baca Juga: Jadwal Acara RCTI, Indosiar, dan SCTV 16 Agustus 2021: Ikatan Cinta Tayang Pukul 19.45 WIB
"Yang paling penting adalah memulihkan sebanyak mungkin orang yang selamat di bawah reruntuhan," kata Ariel Henry.
“Kami telah mengetahui bahwa rumah sakit lokal, khususnya di Les Cayes, kewalahan dengan orang-orang yang terluka,” lanjutnya.
Terlebih, gempa Haiti ini terjadi saat pandemi Covid-19 masih melanda dunia.
Baca Juga: Ahmad Dhani Bahas Soal IQ Orang Indonesia yang di Bawah Rata-rata: Bisa Dilihat dari Medsos ...
Pusat gempa berada sekitar 45 mil sebelah timur Les Cayes, antara kota dan ibukota Haiti Port-au-Prince, menurut US Geological Survey.***
