Wartawan saat itu tidak menyatakan apakah Spicer hanya memberikan pendapatnya, atau apakah memang telah berbicara dengan Trump maupun lingkarannya soal informasi itu.
Sebagai sekretaris pers Gedung Putih pertama Donald Trump, Spicer diragukan kredibilitasnya ketika dia berbicara kepada media dari podium dalam briefing televisi.
Dia sejak itu mengklaim bahwa dia tidak secara sadar berbohong kepada publik Amerika.
Klaim terbarunya muncul di tengah spekulasi lanjutan tentang rencana politik Donald Trump menyusul kekalahan telaknya dari Joe Biden dalam pemilihan 2020.
Para pejabat di tingkat lokal, negara bagian, dan nasional menyebut pemilu tahun lalu itu sebagai kontes Presiden paling aman dalam sejarah AS.
Sementara itu Mark Meadows, mantan kepala staf Donald Trump, muncul untuk membahas aspirasi masa depan mantan Presiden baru-baru ini.
“Kami bertemu dengan beberapa anggota Kabinet kami malam ini. Saya tidak berwenang untuk berbicara atas nama presiden, tetapi saya dapat memberitahu Anda ini: kami tidak akan bertemu malam ini jika kami tidak membuat rencana untuk maju,” ujarnya.
Spicer sendiri mengundurkan diri dari posisinya sebagai sekretaris pers Gedung Putih pada Juli 2017 setelah kekacauan selama 6 bulan.