Sejarah Huruf Hangul dalam Bahasa Korea yang Dibuat Raja Sejong

- 23 Juni 2021, 17:25 WIB
Mengenal sejarah huruf Hangul dalam Bahasa Korea yang dibuat oleh Raja Sejong, Jadi hurud yang palinng efisien.*
Mengenal sejarah huruf Hangul dalam Bahasa Korea yang dibuat oleh Raja Sejong, Jadi hurud yang palinng efisien.* /https://www.meridianlinguistics.com/

PR TASIKMALAYA – Masyarakat Korea memiliki huruf tersendiri yang mereka gunakan disebut dengan Hangul.

Huruf Korea, Hangul diperkirakan merupakan salah satu huruf paling efisien di dunia dan dipuji oleh ahli bahasa untuk bentuknya.

Hangul diperkirakan menurut penelusuran historis Korea, dibuat di masa Raja Sejong saat Dinasti Joseon berkuasa (1393-1910 M).

Baca Juga: Tidak Menampik Usaha Netizen untuk Menjodohkannya dengan Ria Ricis, Alshad Ahmad: Baik Orangnya

Sekitar tahun 1446, sistem huruf pertama Korea diperkenalkan dengan nama Hunmin chong-um. Berarti, ‘Suara yang tepat untuk memerintah rakyat’.

Raja Sejong, pembuat huruf Hangul, merupakan salah satu raja besar pada masa lalu Korea.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Zkorean pada Rabu, 23 Juni 2021, Raja Sejong merupakan seorang cendekiawan di hampir semua bidang pengetahuan kala itu.

Baca Juga: 3 Kali Digugat Cerai Aa Gym di Bulan Suci Ramadhan, Kondisi Terkini Teh Ninih Dibongkar Pengacara: Beliau...

Selama masa kekuasaanya, Raja Sejong menyayangkan kenyataan bahwa masyarakat biasa tidak terlalu cerdas menggunakan huruf Tiongkok dalam proses pembelajaran.

Raja Sejong memahami rasa frustrasi rakyatnya karena tidak bisa membaca atau mengomunikasikan pemikiran mereka dan perasaannya melaui kata-kata yang dituliskan.

Tulisan Tiongkok digunakan oleh para intelektual di Semenanjung Korea kala itu, namun tetap merupakan tulisan asing.

Baca Juga: Alshad Ahmad Hobi Sejak Kecil Pelihara Satwa Liar: Digigit Harimau Ketika Kecil Itu Sering

Hal itu tidak bisa mengekspresikan secara maksimal kata dan maksud dari pemikiran orang Korea dalam bahasa verbal mereka.

Oleh karena itu, masyarakat umum memprotes dan menyampaikan keluhan kepada pihak kerajaan Joseon yang berwenang.

Selain melalui komunikasi lisan, mereka tidak memiliki medium untuk merekam dan mencatat kearifan lokal dalam pertanian serta pengetahuan yang diperoleh kepada anak-cucunya.

Baca Juga: Simak Tips Aman Staycation saat Pandemi Covid-19 Menurut Dokter

Raja Sejong bersimpati kepada permasalahan masyarakat Korea kala itu.

Raja Sejong dikenal sebagai penguasa yang memiliki dedikasi tinggi kepada identitas nasional dan kemerdekaan kultural Korea.

Dia memimpikan sebuah sistem huruf yang khas Korea dan mudah untuk dipelajari, membuatnya dapat diakses dan digunakan oleh masyarakat biasa.

Baca Juga: Denny Darko Puji Lamaran Rizky Billar dan Lesti Kejora, Sebut Keduanya Hal yang Ajaib

Lahirlah Hunmin chong-um. Dalam pendahuluan sebelum diumumkan, Raja Sejong mengeluarkan pernyataan berikut;

“Karena merupakan produk budaya luar, huruf Tiongkok tidak cocok menangkap maksud tertentu dari pemikiran orang Korea,” katanya.

“Oleh karena itu, banyak masyarakat biasa tidak memiliki cara untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaannya. Bentuk simpati saya atas kesulitan mereka, saya menciptakan sebuah sistem huruf yang terdiri atas 28 buah huruf,” ujar Raja Sejong.

Baca Juga: Tengah Jalani Proses Perceraian, Lulu Tobing Hapus Semua Foto Bareng Suami di Instagram

Raja Sejong berharap huruf Hangul yang dibuatnya dapat mensejahterakan masyarakat Korea untuk jangka waktu panjang.

“Huruf-huruf itu sangat mudah untuk dipelajari, dan ini merupakan harapan besar saya agar masyarakat dapat meningkatkan kualitas kehidupan di seluruh bidang,” tuturnya.

Ketika pertama kali diperkenalkan oleh Raja Sejong, Hangul memiliki 28 buah huruf. Sekarang, hanya 24 huruf yang digunakan.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Meridian Linguistics


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah