Aung San Suu Kyi Kelihatan Lemah di Sidang Pertama, Junta Militer Bersikeras Bahas Kecurangan Pemilu

- 15 Juni 2021, 06:00 WIB
Aung San Suu Kyi terlihat lemah dan kurang sehat saat menghadiri sidang pertama yang juga membahas tuduhan junta militer.
Aung San Suu Kyi terlihat lemah dan kurang sehat saat menghadiri sidang pertama yang juga membahas tuduhan junta militer. /REUTERS/Athit Perawongmetha/

PR TASIKMALAYA – Hari Senin, 14 Juni 2021, Aung San Suu Kyi akhirnya tampil perdana di depan publik berbarengan dengan dirinya yang menghadapi persidangan pertama.

Sidang itu digelar untuk membahas segala kejahatan yang telah dilakukan Aung San Suu Kyi serta tuduhan junta militer soal kecurangan pemilu Myanmar yang digelar November tahun lalu.

Di persidangan perdana tersebut, Aung San Suu Kyi terlihat lemah serta kurang sehat.

Baca Juga: Ditalak 3 Aa Gym hingga Hengkang dari Daarut Tauhid, Teh Ninih Ternyata Tengah Mendirikan Pesantren Baru

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, sidang pertama untuk membahas kejahatan Aung San Suu Kyi memakan waktu lebih dari lima jam lamanya.

Aung San Suu Kyi terlihat kurang sehat sewaktu saksi pertama dihadirkan di persidangan.

Saksi tersebut datang untuk membahas benar atau tidaknya Aung San Suu Kyi memiliki walkie-talkie ilegal serta melanggar protokol kesehatan coronavirus yang diterapkan di Myanmar.

Baca Juga: Berikut Link Live Streaming dan Prediksi Pertandingan Euro 2021 Spanyol vs Swedia, 15 Juni 2021

Protokol kesehatan yang dituduh telah dilanggar oleh Aung San Suu Kyi berkaitan dengan sewaktu dirinya melakukan kampanye untuk pemilu November 2020.

Selain membahas dua masalah tersebut, pihak militer Myanmar juga hadir untuk mempermasalahkan dugaan kecurangan pemilu yang dilakukan Aung San Suu Kyi.

Menurut pihak militer Myanmar, partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi telah melakukan kecurangan dalam pemilu yang digelar November tahun lalu.

Baca Juga: Nasihat Melaney Ricardo untuk Vicky Prasetyo dan Kalina Ocktaranny: Berpikir Masak Sebelum Ambil Keputusan!

Hasil pemilu itu menyebutkan Aung San Suu Kyi sebagai pemenang yang sah tetapi junta militer tidak setuju dan menuduh wanita berusia 75 tahun itu telah curang.

Ketika masalah ini dibawa ke badan pengawas pemilu, hasilnya tidak ditemukan adanya kecurangan yang dilakukan oleh Aung San Suu Kyi.

Akan tetapi tetap saja militer Myanmar yang saat ini dipimpin Jenderal Min Aung Hlaing, tidak terima dengan putusan bahwa Aung San Suu Kyi tidak curang.

Baca Juga: 184.942 Siswa Dikabarkan Lulus SBMPTN 2021, AHY: yang Belum Berhasil Tetap Semangat!

Sejak dikudeta di tanggal 1 Februari 2021, masyarakat Myanmar sudah menyadari bahwa Aung San Suu Kyi didakwa dengan tuduhan tidak masuk akal yang sepenuhnya berbau politik.

Dikudetanya Aung San Suu Kyi dipandang rakyat Myanmar sebagai matinya demokrasi di negara tersebut.

Seluruh tuduhan yang dibacakan dalam persidangan hari Senin, 14 Juni 2021, telah dibantah oleh tim pengacara yang mewakili Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Prinsip Ketua KPK Firli Bahuri Mirip Kutipan Mafia dalam Film The Godfather II, Ini Kalimatnya

Di persidangan yang sama, Aung San Suu Kyi juga menghadapi tuduhan baru yaitu korupsi.

Menurut kepala tim pengacara Aung San Suu Kyi yaitu Khin Maung Zaw, tuduhan korupsi ini benar-benar tidak masuk akal.

Meski mendapatkan tuduhan tidak masuk akal juga terlihat lemah selama persidangan, Khin Maung Zaw menyebut kliennya tetap tegar dan tenang.

Baca Juga: Link Live Streaming RCTI: Siaran Langsung Spanyol vs Swedia di Euro 2021

“Daw Aung San Suu Kyi terlihat kurang sehat tapi selama persidangan beliau tetap menyimak dengan sangat baik,” jelas Khin Maung Zaw kepada pihak wartawan.

Sayangnya kondisi Aung San Suu Kyi di persidangan hari Senin tersebut hanya diketahui sebatas dari mulut pengacaranya saja.

Sebab di hari di mana persidangan pertama Aung San Suu Kyi digelar, junta militer sengaja menutup seluruh akses media ke Myanmar.

Baca Juga: Tanggapi Ancaman Andi Arief ke Mantan Jubir PSI, Muannas Ajak Pakai Cara Jantan

Alasan penutupan adalah karena ada kerusuhan suku di bagian timur Myanmar.

Suku yang rusuh itu sama dengan kelompok yang menculik 47 orang bulan lalu.

Kerusuhan tersebut dilaporkan telah menewaskan 25 pekerja bangunan.

Baca Juga: Paparkan Alasan Dibentuknya Jabar Quick Response, Ridwan Kamil: Merespon Darurat Kemanusiaan

Untuk mencari tahu benar tidaknya ada kerusuhan di bagian timur Myanmar saat sidang perdana Aung San Suu Kyi, Reuters mencoba menghubungi Karen National Defence Organisation (KNDO).

Akan tetapi badan pertahanan Myanmar tersebut tidak mau memberikan komentar apapun dan juru bicara junta militer pun melakukan hal yang sama.

Dengan bungkam, tidak hanya warga Myanmar saja tetapi warga dunia pun jadi makin yakin bahwa sidang Aung San Suu Kyi yang digelar hari Senin, 14 Juni 2021, cuma sebatas sandiwara saja.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah