Kasusnya Makin Meningkat! Berikut Faktor Penyakit Jamur Hitam Merebak di India saat Pandemi Covid-19 Melonjak

- 25 Mei 2021, 11:11 WIB
Ilustrasi - Dr. Randeep Guleria, mengungkapkan faktor India diserang oleh jamur hitam atau mukormikosis di tengah lonjakan Covid-19.
Ilustrasi - Dr. Randeep Guleria, mengungkapkan faktor India diserang oleh jamur hitam atau mukormikosis di tengah lonjakan Covid-19. /Pixabay

PR TASIKMALAYA - Selain diserang oleh lonjakan kasus Covid-19, India kini dikabarkan tengah dilanda penyakit jamur hitam atau mukormikosis.

Penyakit jamur hitam atau mukormikosis ini datang dan meningkat di India yang sedang alami lonjakan kasus Covid-19.

Dalam situasi darurat ini, Dr. Randeep Guleria, Direktur, AIIMS (Delhi) menuturkan rencana India untuk memerangi kasus jamur hitam atau mukormikosis yang meningkat di tengah pandemi Covid-19.

Baca Juga: Dua Barang Ini yang Bikin Bunga Citra Lestari Terlihat Glamour, Harganya Ratusan Juta Lebih

Infeksi jamur hitam telah dilaporkan selama gelombang pertama. Dan selama wabah SARS 2002-2003.

Tapi tidak ada yang menyangka angkanya begitu eksponensial dan membuat beberapa orang lengah dengan penyakit jamur hitam ini.

70% kasus jamur hitam atau mukormikosis telah dilaporkan dari Negara India.

Baca Juga: Tantowi Yahya Bagikan Video yang Perlihatkan Mobil dengan Plat Nomor Jokowi, Warganet Kepo 'Siapa Pemiliknya?'

Salah satu faktor merebaknya jamur hitam atau mukormikosis di India adalah karena negara ini merupakan ibu kota diabetes dunia.

Kedua karena di India memiliki banyak obat yang dijual bebas. Orang telah menggunakan steroid sendiri dan kemungkinan menyebabkan mukormikosis.

Covid-19 membuat kepanikan yang menyebabkan penggunaan steroid yang berlebihan.

Baca Juga: Bentuk Wajah Kamu Bisa Mengungkap Kepribadian, Ambil Cermin dan Cek di Sini!

Selain itu, Covid-19 sendiri dapat menyebabkan kadar gula meningkat dan membuat orang menjadi rentan.

"Bahkan pedoman awal kami mengatakan steroid hanya diperlukan untuk penyakit sedang. Yang terjadi adalah: ada kepanikan, dan banyak tes darah dilakukan," ujar Dr. Randeep Guleria, dikutip dari situs India Today.

Ia menyebut orang-orang melihat penanda bio, bukan keadaan klinis, dan memulai steroid.

Pedoman tidak pernah mengatakan penanda bio akan memandu pengobatan. Penanda bio akan meningkat pada peradangan apa pun. Tetapi beberapa dokter dan pasien panik mulai menggunakan steroid.

Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 25 Mei 2021: Mama Rosa Bongkar Fakta Ayah Reyna, Andin Tuntut Penjelasan Al?

Ketika India mulai mengobati Covid-19 setahun yang lalu, beberapa menggunakan HCQ yang telah banyak dipuji di AS.

"Kami juga menggunakan obat anti-HIV. Saat data baru muncul dan Anda tahu beberapa strategi pengobatan tidak banyak berguna, mereka akan dihapus," tambahnya. 

Lalu India mulai dengan sejumlah perusahaan yang membuat Amphotericin.

Sekarang sejumlah besar perusahaan India telah terikat untuk mulai membuat Amphotericin dan pihaknya memiliki lebih banyak stok selama beberapa minggu ke depan.

Baca Juga: Rizky Billar: Banyak Orang yang Nggak Tahu, Saya Ngomong Serius ke Orang Tua Lesti Sejak...

Sekitar 10% kasus mukormikosis atau jamur hitam adalah mereka yang tidak menerima oksigen.

"Saya rasa tidak ada cukup data yang menunjukkan bahwa oksigen industri menyebabkan hal ini," ujarnya. 

Tapi menjaga kebersihan selalu penting. dan masyarakat India diimbau mengikuti praktik pengendalian infeksi.

Ia memprediksi, aaat kasus Covid-19 turun, kasus mukormikosis atau jamur hitam juga akan berkurang.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: India Today


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah