Namun tidak sedikit pengguna melaporkan unggahan di Facebook dan Insagtram sebagai dukungan Sheikh Jarrah telah diblokir dan disembunyikan atau dihapus.
“Ada tindakan keras besar-besaran oleh Facebook, Instagram dan Twitter dan perusahaan media sosial lainnya pada posting yang berkaitan dengan Sheikh Jarrah,” Nadim Nashif, direktur 7amleh dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Al Jazeera pada Minggu, 23 Mei 2021.
Nashif mengatakan bahwa adanya pemblokiran postingan pengusiran warga Palestina merupakan "sukarela dan di luar pengadilan"
Baca Juga: 10 Bulan Bersama Lesti Kejora, Rizky Billar: Kalau Jadi Menikah Sama Dia...
Nashif mengutip kurang lebih 200 terstimoni yang dikumpulkan organisasinya dimana unggahan orang-orang telah dihapus.
"Ada kerja sama erat antara perusahaan media sosial dan pemerintah Israel, yang menyalahgunakan ini dan mencoba membungkam suara-suara yang menentang pendudukan Israel," ungkapnya.
“Jelas, ini telah merugikan kebebasan berekspresi dan datang pada saat-saat genting dari berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh pemerintah Israel,” lanjutnya.
Selain itu, postingan tentang warga Palestina yang diserang oleh polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem juga dihapus atau diblokir.
Tuduhan 7almeh datang di tengah pertemuan pekan lalu antara Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz dan eksekutif TikTok dan Facebook, media Israel melaporkan.